Abdullah Haruman, Pelatih Kapten (Purn)

by -79 Views

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]

Salah satu bintara yang paling memengaruhi saya adalah Haruman. Saya mengenalnya ketika dia menjadi Bintara Peleton di Grup 1 Parako dengan pangkat Serka. Dia adalah pemegang sabuk hitam karate, pelatih senior di PPS Betako Merpati Putih, ahli menembak senapan, dan sangat terampil dalam taktik antigerilya dan teknik bertempur.

Meskipun kami tidak berada dalam satu kompi, kami bersama-sama dalam Grup 1 Parako. Dia ikut melatih kami para perwira, seperti latihan karate, Merpati Putih, dan latihan menembak.

Walaupun secara organiknya dia tidak pernah berada dalam pasukan saya, baik di peleton maupun kompi, saat kami melakukan operasi di Timor Timur pada tahun 1976, kami sempat melakukan gerakan bersama.

Dalam beberapa aksi, saya sering kali berdekatan dengan Haruman. Saya ingat kami pernah berada pada posisi paling depan dan menjadi ujung tombak gerak maju pasukan saat aksi tembak-menembak dengan musuh.

Dia mengajarkan kepada saya teknik tembak gerak dan selalu memberi arahan saat kami berada dalam situasi di lapangan. Dia juga tenang, berani, dan tegas dalam mengarahkan walaupun kami memiliki pangkat lebih tinggi darinya.

Saat perebutan wilayah Lebos, dia berada di posisi paling depan dan berhasil merebut senjata musuh dalam kegelapan malam tanpa menimbulkan kebisingan. Tindakan tersebut benar-benar memukau saya.

Haruman adalah bintara yang sangat unggul. Saya merasa sangat terlatih saat berada dalam aksi sebenarnya, bukan hanya dalam latihan. Saya tidak akan pernah melupakan pengalaman itu.

Saya menyimpulkan bahwa tentara yang unggul di medan perang biasanya unggul di masa damai, terutama dalam seni bela diri dan menembak. Itu adalah dua keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh semua prajurit Angkatan Darat. Bagi perwira muda yang bercita-cita menjadi perwira komando yang baik, Anda harus melatih anak buah Anda dalam seni bela diri dan menembak. Jika mereka pandai menembak dan mahir dalam bela diri, mereka akan menjadi tentara yang baik. Keberanian harus diajarkan dan ditanamkan melalui pelatihan yang realistis. Seni bela diri melatih manusia untuk berani, mampu mengatasi rasa takut, dan menahan rasa sakit.

Sumber: https://prabowosubianto.com/pelatih-kapten-purn-abdullah-haruman/

Source link