Program Prabowo Subianto Sering Dikritik oleh Lembaga Asing, Pengamat: Mereka Khawatir Indonesia Berkembang

by -90 Views

Jakarta – Pengamat politik Ujang Komarudin merespons beberapa lembaga asing yang belakangan ini mulai menyoroti program pemerintahan baru Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Ujang berpendapat bahwa lembaga asing tersebut tampaknya tidak senang jika Indonesia menjadi negara yang maju.

Baru-baru ini, beberapa lembaga asing telah mulai memperhatikan program Prabowo-Gibran, salah satunya adalah Morgan Stanley, bank investasi raksasa dan penyedia layanan keuangan yang berbasis di New York.

Morgan Stanley menurunkan peringkat investasi di pasar modal Indonesia karena alasan pelemahan nilai tukar rupiah dan janji kampanye Prabowo Subianto, seperti program makan siang dan susu gratis untuk pelajar yang dianggap dapat menimbulkan “beban fiskal yang besar.”

“Jika kita melihat niat asing yang selalu merendahkan Indonesia, selalu menyoroti program-program baru Prabowo-Gibran ini karena lebih kepada ketakutan atau paranoia asing terhadap Indonesia,” ujar Ujang kepada wartawan pada Kamis (27/6).

Ujang mengatakan bahwa program makan bergizi gratis yang baru-baru ini menjadi sorotan asing dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyat Indonesia terutama mereka yang membutuhkannya.

“Jika kita melihat, mereka (pihak asing) menyoroti program Prabowo-Gibran kelihatannya membenci rakyat dan nasib bangsa Indonesia. Mereka tidak ingin melihat Indonesia maju,” lanjut Ujang.

Baru-baru ini juga lembaga keuangan seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank) turut memperhatikan program makan bergizi gratis.

Ujang juga mengutip pernyataan yang pernah disampaikan oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno tentang ‘Jika kamu mencari pemimpin, carilah yang dibenci, ditakuti, dicaci oleh asing, karena itu yang benar.’

“Kita bicara tentang Bung Karno yang pernah berpesan untuk mencari pemimpin yang dibenci karena itulah yang benar. Nah, ini, kepemimpinan Prabowo yang disoroti dan dibenci oleh asing karena Prabowo benar, tidak tunduk pada asing,” tegas Ujang.

“Kecaman dan kebencian asing terhadap sosok Prabowo adalah kunci bahwa Prabowo adalah sosok pemimpin yang benar dan berjiwa ksatria,” lanjutnya.

Source link