Honda Perbarui Teknologi Hybrid, Ancam Nissan?!

by -23 Views

Honda dan Nissan memutuskan untuk mengakhiri pembicaraan merger mereka minggu lalu setelah sepakat menjajaki rencana pembentukan perusahaan induk baru pada tahun 2026. Menurut laporan, alasan dibalik pembatalan merger ini adalah karena perbedaan pendapat di antara Honda dan Nissan. Honda, yang sebelumnya ingin menjadikan Nissan sebagai anak perusahaannya, diperkirakan meminta Nissan untuk menghentikan pengembangan powertrain hybrid-nya. Permintaan yang tidak biasa ini membuat Nissan harus meninggalkan teknologi e-Power mereka. Meskipun merger tidak terjadi, keduanya masih akan berkolaborasi dalam mengembangkan mobil listrik.

Nissan sendiri terus maju dengan pengembangan sistem e-Power generasi ketiga. Dari slide presentasi produk yang dirilis minggu lalu, diperlihatkan bahwa sistem e-Power generasi terbaru ini akan lebih efisien dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Nissan juga berencana untuk mengurangi biaya produksi e-Power hingga seperlima dari biaya awal. Mereka telah menyiapkan model-model seperti Rogue e-Power, Rogue hybrid plug-in, Qashqai di Eropa, dan minivan di Jepang yang akan menggunakan teknologi e-Power generasi ketiga dalam beberapa tahun ke depan.

Di sisi lain, Honda juga terus mengembangkan sistem hibrida mereka sendiri. Mereka baru-baru ini mengumumkan e:HEV baru, yang menjanjikan peningkatan penghematan bahan bakar hingga 10% dibandingkan dengan mobil hibrida konvensional. Biaya produksi mobil hibrida generasi berikutnya juga diharapkan turun sebanyak 50% pada tahun 2027. Honda telah berhasil memotong biaya produksi Accord Hybrid mereka hingga 25% dibandingkan dengan model sebelumnya.

Meskipun merger antara Honda dan Nissan tidak terjadi, kedua perusahaan tetap fokus pada pengembangan teknologi hibrida dan mobil listrik untuk masa depan. Selain itu, mereka juga terus berusaha untuk memperkuat kehadiran mereka dalam industri otomotif global.