Audi baru-baru ini mengumumkan perubahan skema penamaan untuk membedakan antara mobil listrik dan mobil bermesin bakar. Sebelumnya, plan penamaan ini menciptakan kebingungan di antara konsumen karena angka model tidak lagi mencerminkan ukuran mobil. Namun, Audi kini kembali ke strategi penamaan lama yang akan memudahkan pengguna untuk mengidentifikasi jenis dan ukuran kendaraan.
Selain itu, Audi juga akan mempertahankan akhiran seperti TFSI, TFSIe, TDI, dan e-Tron untuk menjelaskan jenis powertrain yang digunakan. Selain itu, akan tetap digunakan akhiran yang menunjukkan jenis gaya bodi seperti Sedan, Avant, atau Sportback. Hal ini diharapkan dapat memberikan keterbacaan yang lebih baik kepada konsumen.
Meskipun rencana penggunaan model angka dua digit yang aneh telah dihapus, Audi tetap akan terus menggunakan huruf “A” untuk mobil dan “Q” untuk crossover. Namun, beberapa model seperti A1 dan Q2 akan dihentikan pada akhir siklus hidupnya. Perubahan ini hanya akan berlaku untuk model-model baru ke depan, sementara model yang sudah ada tidak akan mengalami perubahan nama.
Selain itu, Audi juga berencana untuk menjadi pabrikan mobil listrik penuh pada tahun 2033. Namun, mereka tetap fleksibel dalam menghadapi keinginan konsumen yang masih membutuhkan mobil bermesin bakar untuk saat ini. Dengan secara konsisten mengikuti perkembangan dan kebutuhan pasar, Audi berharap dapat terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu merek otomotif terkemuka di dunia.
