Pada sebuah acara di Pegadaian Gold Bank dan Bank Layanan Syariah Indonesia, Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, secara gamblang menjelaskan kebijakan strategis pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi Indonesia. Salah satu kebijakan yang diungkapkan adalah Kebijakan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025, yang mengharuskan simpanan devisa hasil ekspor 100% di Indonesia selama 12 bulan. Dengan langkah ini diharapkan dapat menambah sebanyak US$80 miliar pada tahun 2025.
Prabowo juga mengumumkan berdirinya Danantara Indonesia (Daya Anagata Nusantara) pada 24 Februari 2025. Dana investasi ini dengan total aset di bawah pengelolaan lebih dari US$900 miliar diharapkan akan mempercepat pembangunan industri di Indonesia. Selain itu, Presiden Prabowo juga meluncurkan layanan bank emas pertama di Indonesia dengan harapan dapat meningkatkan PDB sebesar Rp 245 triliun dan membuka 1,8 juta lapangan kerja baru.
Dengan adanya layanan bank emas, pengolahan emas dari hulu ke hilir akan dioptimalkan secara domestik. Hal ini diharapkan dapat menghemat devisa dan menjadi instrumen untuk mengontrol stabilitas moneter melalui likuiditas emas. Produksi emas Indonesia sendiri telah meningkat dari 100 ton menjadi 160 ton dalam setahun, sehingga Prabowo menekankan pentingnya memperkuat ekosistem layanan guna mengoptimalkan cadangan emas negara.
Indonesia, yang memiliki cadangan emas keenam di dunia, akan memiliki bank emas untuk pertama kalinya. Prabowo menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan kebijakan ekonomi ini.judul: Prabowo Subianto Menyampaikan Kebijakan untuk Kemandirian Ekonomi Indonesia