Strategi Jaguar Menghadapi Kehilangan Konsumen Saat Ini

by -9 Views

Menciptakan kembali sebuah merek adalah bisnis yang rumit. Risiko terbesar adalah mengasingkan pelanggan yang sudah ada sambil berharap menarik pelanggan baru. Namun, Jaguar tampaknya tidak terlalu khawatir untuk menargetkan audiens yang berbeda bahkan jika itu berarti harus mengucapkan selamat tinggal kepada sebagian besar pelanggan yang sudah ada. Direktur Pelaksana Rawdon Glover bahkan memperkirakan bahwa hanya sekitar 15 persen dari pelanggan saat ini yang akan tetap membeli Jaguar di masa depan. Meskipun mengambil risiko besar, perusahaan yang dimiliki Tata Motors ini siap menerima kenyataan bahwa sebagian besar pelanggan saat ini mungkin akan melakukan bisnis mereka di tempat lain.

Jaguar menyadari bahwa menggantikan pelanggan yang sudah ada tidak akan mudah, terutama dengan peluncuran mobil listrik baru yang ditujukan kepada pembeli yang lebih kaya. Konsep Type 00 yang mencolok ini memperlihatkan grand tourer listrik dengan harga yang diperkirakan mencapai enam digit, baik dalam dolar, euro, maupun poundsterling. Meskipun mobil ini baru akan hadir pada tahun 2026 dengan nama yang berbeda, Jaguar telah memulai transisi menuju merek dengan volume yang lebih rendah. Mobil-mobil lama mereka mulai dihentikan produksinya, mengakibatkan penurunan penjualan yang signifikan, hingga sekitar 82 persen dalam waktu enam tahun.

Saat ini, Jaguar tengah fokus pada mobil listrik sebagai masa depan mereka. Mereka berencana untuk memproduksi mobil listrik paling aerodinamis dengan fitur-fitur unik seperti maskot kucing melompat yang nyaris tak terlihat. Direktur Pelaksana menyampaikan keyakinan besar bahwa mobil listrik akan menjadi tren dominan pada tahun 2030, dan Jaguar tengah bersiap untuk menjadi produsen mobil listrik murni. Meskipun tantangan besar di depan, perusahaan ini yakin bahwa desain dan fitur unik mobil listrik mereka akan menarik basis klien baru, terutama mereka yang peduli pada desain flamboyan dan inovasi teknologi.

Source link