Kritik PDAM Maros di RDP DPRD: Air Keruh dan Macet

by -25 Views

Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara DPRD Maros, Celebes Law and Transparency (CLAT), dan PDAM Tirta Bantimurung baru-baru ini menyorot berbagai permasalahan yang dihadapi PDAM Maros. Direktur Utama PDAM Maros, Muh Salahuddin, mendapat pertanyaan kritis terkait penurunan laba perusahaan dan buruknya layanan air bersih.

Salahuddin menjelaskan bahwa laba PDAM Maros mengalami penurunan drastis dalam beberapa tahun terakhir, dari Rp 2 miliar pada 2020 menjadi hanya Rp 132 juta pada 2023. Tingginya biaya produksi menjadi penyebab utama penurunan laba, sementara tarif air masih tetap sama sejak 2009. Maka dari itu, pihak PDAM berencana menaikkan tarif air bertahap sesuai keputusan Gubernur Sulsel, agar bisa menutupi biaya produksi yang mencapai Rp 4.900 per meter kubik.

Selain masalah tarif, PDAM juga dikritik karena gangguan distribusi dan kualitas air yang buruk. Kapasitas pompa yang terbatas dan kondisi air baku yang keruh saat hujan menjadi kendala utama. Kenaikan tarif air harus diikuti dengan peningkatan layanan agar pelanggan tidak keberatan. DPRD Maros dan masyarakat menunggu langkah konkret dari PDAM sebelum pemberlakuan tarif baru.

Source link