Nissan dan Honda terus menjajaki potensi kolaborasi meskipun upaya merger awal di masa lalu tidak berhasil. Chief Performance Officer Nissan, Guillaume Cartier, memastikan bahwa keduanya terus berkomunikasi dan bekerja sama dalam kemitraan yang ada, serta tengah menjelajahi peluang kolaborasi baru di masa depan.
Kolaborasi yang sedang dipelajari oleh Nissan, Honda, dan Mitsubishi mencakup bidang proyek mobil listrik, perangkat lunak, dan kecerdasan buatan. Kedua perusahaan berkomitmen untuk terus menjalankan pembicaraan ini dan mengeksplorasi peluang kolaborasi yang saling menguntungkan.
SUV besar menjadi fokus potensial bagi kolaborasi antara Nissan dan Honda. Dengan ukuran yang setara, seperti Pathfinder dan Pilot, serta Murano dan Passport, kedua perusahaan dapat bekerjasama untuk meningkatkan volume penjualan dan menurunkan biaya produksi. Hal ini diharapkan dapat membantu Nissan mengatasi krisis keuangan yang sedang dihadapi.
CEO Nissan, Ivan Espinosa, menjelaskan bahwa kolaborasi merupakan kunci bagi masa depan industri otomotif. Perusahaan terbuka untuk mencari kemitraan yang efisien dan memberi nilai tambah, termasuk potensial kerja sama dengan Foxconn, produsen Taiwan yang juga telah menunjukkan minatnya.
Meskipun pembicaraan merger telah terhenti, Honda masih tertarik untuk melanjutkan dialog dengan syarat pengunduran diri CEO Nissan. Dengan kepemimpinan baru Espinosa, Nissan dan Honda dapat menjajaki berbagai opsi kolaborasi yang memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
