Rentetan kasus kontroversi yang melibatkan dokter PPDS di Indonesia semakin memanjang dengan adanya kasus pemerkosaan anak pasien oleh Priguna Anugerah Pratama. PPDS yang merupakan Program Pendidikan Dokter Spesialis mengalami sorotan publik setelah terjadi beberapa kasus seperti bullying dan pemalakan dalam kurun waktu dua tahun terakhir, termasuk kasus-kasus yang melibatkan dokter muda yang menjadi korban.
Kementerian Kesehatan turut memperhatikan isu ini dan menindaklanjuti kasus-kasus bullying di lingkungan PPDS dengan membuka saluran aduan bagi korban. Salah satu kasus yang menghebohkan adalah pemerkosaan yang dilakukan oleh Priguna Anugerah Pratama, seorang dokter PPDS di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Kasus ini memicu perhatian publik dan pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dengan ancaman hukuman penjara 12 tahun.
Selain kasus pemerkosaan, kasus bunuh diri dokter PPDS dan kasus bullying serta pungutan liar di lingkungan PPDS juga menjadi sorotan. Polda Jawa Tengah menetapkan tersangka dalam kasus bunuh diri dokter PPDS akibat bullying, sementara Kemenkes menghentikan sementara PPDS FK Unsrat untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus bullying dan pungli.
Kasus-kasus seperti dokter PPDS yang meminta rekaman video junior yang sedang makan atau adanya dosen dan dokter PPDS yang terlibat dalam kasus bullying juga menjadi bukti bahwa lingkungan PPDS tidak luput dari masalah ini. Kemenkes pun memberikan sanksi kepada sejumlah rumah sakit besar dan meminta tindakan tegas terhadap staf medis dan PPDS yang terlibat dalam kasus bullying. Hal ini menunjukkan perlunya penegakan aturan dan tindakan yang lebih ketat dalam lingkungan pendidikan dokter spesialis di Indonesia.