Pihak Kepolisian telah mengungkapkan dugaan penyebab dua anggota TNI yang mengeroyok warga Serang, Fahrul Abdillah, hingga menyebabkan kematian. Menurut polisi, insiden ini diduga dipicu oleh kesalahpahaman yang terjadi. Korban, yakni Fahrul, sebelumnya menjadi korban pemukulan dari dua anggota TNI dan dua warga sipil lainnya. Kasat Reskrim Polresta Serang Kota, Kompol Salahuddin, menyebutkan bahwa insiden ini dimulai ketika korban mencoba untuk memisahkan pertikaian yang terjadi akibat kesalahpahaman antara pengemudi mobil yang ditumpangi oleh para pelaku. Namun, usaha korban untuk meredam pertengkaran tersebut malah berujung pada tindakan kekerasan terhadap dirinya.
Polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif dari para pelaku. Keempat pelaku tersebut menganiaya korban dengan kekerasan yang mengakibatkan luka serius pada tubuh dan kepala korban. Teman-teman korban kemudian membawa korban yang terluka parah ke rumah sakit, namun sayangnya korban menghembuskan napas terakhirnya beberapa hari setelah kejadian. Sementara itu, Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat menyatakan bahwa aksi pengeroyokan dua anggota Korem 064/Maulana Yusuf terhadap pemuda di Kota Serang dipicu oleh persoalan pribadi dan kesalahpahaman. Saat ini, kedua prajurit TNI telah ditangkap dan diperiksa intensif, sedangkan warga sipil yang terlibat ditahan dan diperiksa oleh Polres Serang Kota.
Sebelumnya, dua anggota TNI dari Korem 064/Maulana Yusuf diduga telah melakukan pengeroyokan terhadap warga hingga menyebabkan kematian di Kota Serang, Banten. Korban dari aksi pengeroyokan ini bernama Fahrul Abdilah (29) yang meninggal dunia setelah beberapa hari dirawat di RSUD Banten dan dimakamkan di Sajira, Lebak.
