Posisi produsen mobil mewah Barat saat ini sangat dipengaruhi oleh pasar Cina. Merek-merek prestisius telah mengalami penurunan penjualan yang signifikan akibat kebangkitan produsen mobil domestik di Cina. Porsche, sebagai contoh, mengalami penurunan penjualan hingga 28 persen pada tahun 2024 dan 42 persen pada kuartal pertama tahun ini. Penurunan ini disebabkan oleh ketidakmampuan Porsche untuk bersaing dengan produsen China di segmen mobil listrik. Perusahaan seperti Xiaomi menawarkan mobil listrik yang lebih murah dan memiliki performa yang lebih baik daripada model Taycan atau Macan Porsche.
Porsche menyadari tantangan ini dan saat ini sedang mempertimbangkan untuk berhenti menjual mobil listrik di Cina di masa mendatang. Meskipun penjualan Porsche di Cina “relatif rendah,” perusahaan ini tetap mempertahankan harga yang sesuai dengan citra mereknya. Porsche tidak berencana untuk mengejar volume penjualan dan akan tetap fokus pada niche pasar mobil mewah. Perusahaan juga tidak berinvestasi dalam model khusus untuk pasar Cina, yang merupakan kebalikan dari strategi produsen lain seperti BMW, Mercedes, Audi, dan Jaguar.
Di sisi lain, produsen mobil Cina semakin unggul dengan akses mudah ke bahan baku dan biaya produksi yang lebih rendah. Hal ini membuat persaingan semakin sulit bagi produsen internasional. Beberapa produsen mobil mewah sudah mulai memperkuat aliansi lokal demi mempertahankan pangsa pasar mereka. Pandangan umum di industri ini adalah “Jika Anda tidak bisa mengalahkan mereka, bergabunglah dengan mereka.” Strategi ini diharapkan dapat membantu produsen mobil mewah asing mempertahankan kehadirannya di pasar Cina yang semakin kompetitif.