Siswa yang mengalami keracunan setelah menyantap makan bergizi gratis (MBG) di Kota Bogor, Jawa Barat, terus bertambah. Saat ini, jumlah siswa yang mengalami keracunan meningkat menjadi 223 siswa dari tingkat TK hingga SMA. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengonfirmasi bahwa ada 9 korban baru, sehingga total korban mencapai 223 orang. Data terbaru ini diperoleh dari penyelidikan epidemiologi terhadap 13 sekolah hingga Senin kemarin. Lima orang sedang menjalani perawatan inap sementara empat orang lainnya menjalani perawatan jalan.
Selanjutnya, laporan menyebutkan bahwa ada 27 orang yang telah selesai menjalani perawatan inap, sementara 18 orang masih tinggal di rumah sakit untuk perawatan inap. Sri Nowo mengatakan bahwa jumlah korban masih bisa bertambah seiring dengan penambahan data. Dari total 223 korban, 45 orang sedang dalam perawatan inap, 49 orang dalam perawatan jalan, dan 129 orang mengalami keluhan ringan. Pihak Dinas Kesehatan terus berkoordinasi dengan sekolah yang terkena dampak untuk menangani kasus ini dengan baik.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) setelah ratusan siswa mengalami keracunan akibat menyantap makanan berisi MBG. Pemerintah meminta siswa yang terdampak segera berobat ke rumah sakit. Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, menyatakan bahwa penetapan KLB diperlukan untuk menindaklanjuti penanganan korban keracunan dan bahwa biaya pengobatan akan ditanggung secara gratis.
