Prabowo’s Pledge to Halt Indonesia’s Energy Imports: Insights from Global Executives

by -16 Views

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dengan tegas menyatakan komitmennya untuk mengakhiri ketergantungan negara pada energi impor. Dalam pembukaan Konvensi dan Pameran IPA Indonesia ke-49 di Nusantara Hall, ICE BSD City di Tangerang, Prabowo menekankan bahwa kedaulatan sejati terletak pada kemandirian energi. Hadir di hadapan eksekutif migas global dan duta besar asing, Prabowo menyatakan bahwa kedaulatan suatu negara diukur dari kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan energi internya, serta menegaskan bahwa keamanan energi merupakan pilar penting dari kedaulatan nasional yang harus diutamakan.

Selama masa pemerintahannya yang baru berjalan selama enam bulan, Prabowo juga mencatat pencapaian awal, seperti produksi minyak dan gas pertama dari ladang Forel dan Terubuk di Kepulauan Natuna. Dengan tambahan produksi 20.000 barel minyak per hari dan 60 juta kaki kubik gas standar per hari, yang sepenuhnya dikembangkan oleh tenaga Indonesia, Presiden Prabowo mendemonstrasikan kesuksesan dalam mencapai kemandirian energi negara ini. Selain itu, Prabowo juga menyoroti peningkatan cadangan pangan terbaru yang mendorong stok beras dan jagung Indonesia mencapai level tertinggi sejak berdirinya negara ini.

Tidak hanya itu, Prabowo juga menyoroti hambatan birokrasi yang menghambat investasi dan produksi energi negara. Dengan menuntut reformasi regulasi dan memberikan peringatan kepada pejabat yang menghambat kemajuan, Presiden Prabowo menegaskan bahwa para prejabat tersebut akan digantikan. Ia secara terbuka mengundang investor baik domestik maupun internasional untuk berinvestasi dalam proyek-proyek energi nasional, dengan menunjuk Danantara Indonesia sebagai mitra kunci dalam mendorong kemajuan sektor energi negara ini.

Source link