NTT Parents Thankful for Free Meals: A Heartwarming Gesture

by -32 Views

Sebuah pagi di sebuah sekolah di kecamatan Tambolaka, barat daya Sumba, Nusa Tenggara Timur, menyuguhkan adegan mengharukan. Seorang orangtua dengan penuh kesabaran menunggu di sekolah bukan untuk pertemuan dengan para guru atau acara sekolah, melainkan hanya untuk menyampaikan rasa terima kasih. Tidak ada yang meminta kedatangan mereka, namun mereka datang dengan kemauan sendiri, tergerak oleh rasa terima kasih yang mendalam. Anak-anak mereka yang sebelumnya sering datang ke sekolah dalam keadaan lapar kini belajar dengan perut kenyang dan semangat yang baru.

Kisah ini disampaikan oleh Christian Chandralitya Reski Leteboro, Kepala Unit Layanan Gizi (SPPG) Tambolaka, yang menyaksikan momen penuh haru tersebut secara langsung. Ada saat di mana orangtua datang hanya untuk mengucapkan terima kasih kepada SPPG. Mereka menyatakan bahwa anak-anak mereka sekarang mendapatkan makanan bergizi setiap hari, makanan yang sarat dengan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan anak-anak mereka.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di barat daya Sumba telah memberikan dampak yang signifikan, tidak hanya bagi para siswa yang kini lebih bersemangat menghadiri sekolah, tetapi juga bagi orangtua yang telah berjuang keras dalam situasi ekonomi yang sulit. Dapur SPPG saat ini melayani 11 sekolah dan satu posyandu setiap hari. Program ini bukan sekadar memberikan makanan kepada anak-anak, melainkan menunjukkan perhatian yang mendalam terhadap kesejahteraan mereka. Setiap makanan disiapkan dengan cermat dan mengandung nutrisi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan kemampuan belajar anak-anak.

Dampak positif dari program ini telah terlihat. Anak-anak lebih berpartisipasi aktif di kelas, lebih terlibat dalam kegiatan sekolah, dan kehadiran mereka menjadi lebih teratur. Yang lebih penting adalah dampak psikologis yang muncul. Perhatian yang diberikan melalui makanan bergizi telah mengubah sikap anak-anak terhadap pendidikan. Dulu, tingkat kehadiran siswa lebih rendah, tetapi sekarang dengan program pemberian makanan, anak-anak bahkan enggan melewatkan satu hari pun.

Program MBG bukan sekadar bantuan bagi banyak keluarga, melainkan menjadi tali kehidupan bagi mereka. Rasa terima kasih dari orangtua tidak hanya ucapan sopan belaka, tetapi merupakan pengingat bahwa kebijakan seperti ini mampu menyentuh kehidupan secara nyata. Melalui tunggu diam seorang orangtua di gerbang sekolah, pesan yang disampaikan jelas: makanan ini melampaui sekadar kebutuhan fisik, melainkan juga memberikan harapan.

Source link