Carlos Tavares, mantan CEO Stellantis, tiba-tiba mengundurkan diri setelah empat tahun kepemimpinan yang bergelombang. Perusahaan menghabiskan sekitar enam bulan untuk mencari penggantinya dan baru-baru ini menunjuk Antonio Filosa. Filosa, seorang eksekutif asal Italia, memiliki peran ganda sebagai kepala Amerika Utara dan Merek Amerika dalam konglomerat otomotif Stellantis. Dia kini meninjau strategi jangka panjang perusahaan dan menekankan identitas terpadu “Kami adalah Stellantis” kepada para karyawan.
Dengan adanya CEO baru, Stellantis bertujuan untuk melangkah maju dan tidak terjebak pada masa lalu. Filosa memperjelas bahwa ia tidak akan menjadi CEO yang terisolasi dan mengalihkan fokus perusahaan ke depan. Stellantis juga berkomitmen untuk memperbaiki kesalahan masa lalu, termasuk meredam rumor tentang pelepasan merek mewah Maserati. Maserati dan Alfa Romeo sedang mempertimbangkan kolaborasi yang lebih dalam, sementara Chrysler dan Lancia sedang melewati perubahan strategis.
Meskipun memiliki portofolio merek yang luas, Filosa menghadapi tugas yang berat dalam membangun kembali beberapa merek Stellantis yang membutuhkan revitalisasi. Saat ini, produsen mobil dihadapkan pada tantangan yang semakin kompleks, seperti persaingan dari China, regulasi yang ketat, dan biaya produksi yang meningkat. Stellantis harus menemukan cara untuk bersaing dan meniru kesuksesan Grup Volkswagen dalam menghadapi perubahan industri otomotif global.
