Penjualan mobil listrik telah meningkat secara signifikan selama dekade terakhir, menyebabkan banyak baterai mobil listrik yang kini mendekati akhir masa pakainya. Ketika mobil bensin biasanya berakhir di tempat pembuangan akhir, baterai mobil listrik memiliki potensi untuk di daur ulang. Redwood Materials, yang dipimpin oleh mantan eksekutif Tesla JD Straubel, menjadi perusahaan terkemuka dalam daur ulang dan penggunaan kembali baterai di Amerika Utara. Mereka menerima sekitar 20 gigawatt-jam baterai setiap tahun, setara dengan 250.000 mobil listrik.
Dalam upaya untuk memperpanjang manfaat dari baterai mobil listrik yang sudah tua, Redwood Materials meluncurkan Redwood Energy, sebuah divisi yang fokus pada mengubah baterai mobil listrik menjadi sistem penyimpanan energi modular. Hal ini diyakini dapat membantu mengurangi beban jaringan listrik dan mencegah tumpahan bahan kimia berbahaya ke lingkungan. Dengan menggunakan kembali baterai EV dalam penyimpanan energi stasioner, ini juga memberikan alternatif bagi daerah pedesaan yang kurang dilengkapi dengan infrastruktur pengisian daya EV. Perusahaan menyadari bahwa pasar ESS sedang berkembang pesat, dan dengan jumlah mobil listrik bekas yang diprediksi terus bertambah, industri daur ulang baterai juga diharapkan tumbuh pesat di masa depan.
Dengan peningkatan permintaan akan mobil listrik dan baterai, pasar daur ulang baterai diperkirakan akan bernilai triliunan dolar dalam beberapa dekade ke depan. Industri daur ulang akan memainkan peran kunci dalam mendaur ulang baterai yang tidak lagi digunakan untuk diolah kembali ke dalam rantai pasokan untuk menciptakan baterai baru. Ini adalah langkah penting dalam mendukung ekonomi sirkular dan meminimalkan dampak lingkungan dari limbah baterai.
Sementara industri daur ulang baterai terus berkembang, Redwood Materials dan perusahaan lainnya menunjukkan komitmen untuk mendorong perubahan positif dalam hal pemanfaatan kembali baterai EV. Dengan inisiatif seperti Redwood Energy, mereka tidak hanya merancang solusi berkelanjutan untuk masa depan energi, tetapi juga memastikan bahwa material berharga dari baterai mobil listrik tidak terbuang sia-sia. Melalui upaya kolaboratif ini, diharapkan industri mobil listrik dapat terus berkontribusi pada perubahan menuju lingkungan yang lebih berkelanjutan.
