Prabowo and MBS: Strengthening Economic Partnership

by -16 Views

Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Putra Mahkota serta Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS) telah menegaskan komitmen keduanya untuk memperkuat kemitraan strategis yang melibatkan energi, ekonomi digital, dan investasi hijau. Pertemuan resmi ini berlangsung di Istana Al-Salam di Jeddah pada hari Rabu dengan atmosfer saling menghormati dan persahabatan. Kedua pemimpin kemudian mengadakan pertemuan pertama Dewan Koordinasi Tinggi Arab Saudi-Indonesia untuk mengatur tata kelola kelembagaan dan menyusun rencana jangka panjang untuk kerja sama strategis.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak setuju untuk meningkatkan kerja sama investasi di sektor-sektor strategis seperti energi, layanan keuangan, industri hulu, logistik, pariwisata, dan teknologi hijau. Mereka juga berjanji untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, berbagi pengetahuan, mengadakan forum investasi secara rutin, serta merumuskan rencana bersama untuk mengoptimalkan aliran investasi, memberikan insentif, dan menangani tantangan regulasi. Selain itu, mereka juga berkomitmen untuk mempercepat penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas antara Indonesia dan Dewan Kerjasama Teluk (GCC) guna meningkatkan volume perdagangan dan arus investasi.

Dalam hal kerja sama energi, Indonesia mengakui pentingnya peran Arab Saudi dalam menjaga stabilitas pasar minyak global dan menekankan pentingnya menjaga pasokan untuk semua jenis energi. Kedua negara berkomitmen untuk memperluas kerja sama dalam bidang minyak mentah dan produk olahan, pengembangan rantai pasok energi terintegrasi, kerja sama antara perusahaan energi nasional, pembangkit listrik, efisiensi energi dan konservasi, kebijakan iklim internasional, dan sumber daya mineral. Terdapat pula serangkaian perjanjian dan nota kesepahaman yang ditandatangani antara entitas bisnis dari kedua negara, dengan total nilai sekitar $27 miliar atau sekitar IDR 437,8 triliun—mencerminkan minat yang kuat dari sektor swasta dalam mendukung arah baru untuk kemitraan ekonomi ini.

Source link