Di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, aktivitas lumpuh akibat demo sopir truk di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Sejumlah sopir truk terjebak di pelabuhan selama 12 jam. Antrean kendaraan semakin parah, hingga mencapai wilayah hutan Cekik sekitar 5,5 km dari pelabuhan. Jalur Gilimanuk-Singaraja juga mengalami kemacetan, terutama oleh truk besar.
Sopir truk ekspedisi, Jainul, mengungkapkan bahwa kemacetan disebabkan oleh perdebatan di Pelabuhan Ketapang. Hal ini dipicu oleh kebijakan baru setelah KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam. Rekannya yang sudah naik kapal juga terhambat di wilayah Ketapang. Polres Jembrana, Polsek Gilimanuk, dan Dishub Jembrana turut berjaga di sepanjang jalan menuju pelabuhan untuk mengatasi situasi.
Kebijakan baru dilarangnya 15 kapal jenis Landing Craft Tank (LCT) beroperasi di lintas penyeberangan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk. Hal ini dilakukan demi keamanan pelayaran setelah insiden KMP Tunu Pratama Jaya. Operator kapal LCT mengaku dirugikan dengan kebijakan mendadak ini. Para sopir truk protes dan menuntut agar sebagian kapal LCT tetap dioperasikan.
Meskipun menegaskan pentingnya keamanan, operator kapal berharap adanya upaya persuasif sebelum memberlakukan kebijakan tersebut. Situasi ini berdampak pada antrean panjang kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk dan para pengguna jasa diminta untuk bersabar serta mengikuti arahan petugas di lapangan..findById(selengkapnya disini)
