Program Makan Bergizi (MBG) yang dijalankan pemerintah oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Maros memiliki dampak positif ganda bagi masyarakat. Selain meningkatkan asupan gizi, program ini juga memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan pendapatan UMKM lokal. Bupati Maros, Chaidir Syam, menyatakan bahwa SPPG telah menciptakan lapangan kerja baru di wilayahnya dengan 10 SPPG yang sudah beroperasi dan 24 lainnya siap untuk memulai operasi bulan depan. Dia menyoroti bahwa program ini bukan hanya berfokus pada gizi, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
Chaidir juga menekankan bahwa sejauh ini sudah ada 50 UMKM yang terlibat langsung dalam program MBG, sementara total UMKM di Maros mencapai 30 ribu. Peluang untuk bermitra dengan SPPG masih terbuka lebar dan memberikan potensi pengembangan bisnis yang signifikan bagi UMKM di daerah tersebut. Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UMKM, Riza Damanik, menyebutkan bahwa MBG menjadi program prioritas pemerintah karena dampak langsungnya terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.
Riza menjelaskan bahwa sebagian besar anggaran dari program ini digunakan untuk membeli bahan-bahan dapur dari petani, pekebun, dan pelaku UMKM di pedesaan. Hal ini memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha mikro tersebut untuk meningkatkan pendapatan mereka. Contohnya, penggunaan ikan sebagai sumber protein dalam program ini telah membawa manfaat ekonomi langsung bagi para pekerja yang terlibat dalam pengolahan ikan tersebut.
Selain itu, dalam kunjungan ke SPPG 01 Mandai, Riza memberikan predikat “Ramah UMKM” karena lebih dari 60 persen produk yang digunakan berasal dari UMKM lokal. Saat ini, sudah ada 10 ribu UMKM yang berhasil terhubung dengan dapur SPPG di seluruh Indonesia. Program ini bukan hanya membantu dalam pemenuhan gizi, namun juga memberikan kontribusi positif dalam menggerakkan perekonomian daerah. Melalui kerjasama antara SPPG dan UMKM lokal, program MBG diharapkan dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat Maros dan daerah sekitarnya.