Bos Mercedes Minta Eropa Batalkan Larangan Mesin Bensin

by -25 Views

Beberapa minggu yang lalu, CEO Mercedes, Ola Källenius, dengan jujur memberikan prediksinya tentang arah industri mobil di Eropa. Dalam wawancara dengan surat kabar bisnis Jerman, Handelsblatt, ia menyatakan bahwa Uni Eropa perlu “pemeriksaan realitas” untuk menghindari kehancuran karena larangan penjualan mobil baru dengan mesin pembakaran yang akan berlaku pada tahun 2035.

Sebagai Presiden Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA), Källenius mendesak Presiden Komisi Eropa untuk bertindak terkait larangan kontroversial ini. Dalam surat terbuka kepada Ursula von der Leyen, ia mengkritik “target CO2 mobil dan van yang kaku” yang menurutnya sulit untuk dicapai.

Masalah ini akan dibahas pada tanggal 12 September dalam Dialog Strategis, di mana larangan penjualan mobil baru dengan mesin pembakaran pada tahun 2035 dapat ditinjau kembali. Beberapa produsen mobil seperti Kia memiliki pendapat yang berbeda. Bos Kia di Eropa, Marc Hedrich, mengatakan bahwa mencabut larangan tersebut akan merugikan profitabilitas mereka karena mereka mempersiapkan mobil listrik yang akan datang.

Uni Eropa telah menegaskan kembali larangan 2035, namun memberikan ruang bagi produsen mobil untuk mengikuti target CO2 yang semakin ketat. Dari tahun 2030 hingga 2034, target emisi akan turun menjadi 49,5 g/km. Mulai tahun 2035, target tersebut akan menjadi 0 g/km, yang berarti produsen mobil harus menjual mobil listrik secara eksklusif.

Perubahan ini akan memiliki konsekuensi global di luar 27 negara anggota UE, mempengaruhi strategi produk global dan skala ekonomi industri otomotif. Selain itu, Stellantis, anggota ACEA, mengatakan bahwa kepatuhan terhadap regulasi ini akan menghabiskan banyak waktu dan sumber daya tanpa memberikan nilai tambah yang signifikan kepada industri.

Source link