Perusahaan mobil warisan menghadapi pertanyaan penting: bagaimana seharusnya mereka menamai kendaraan listrik mereka? Apakah mereka harus memilih nama unik atau tetap menggunakan model yang sudah populer? VW telah memilih untuk melanjutkan tradisi dengan menamai hatchback listrik kompak mereka sebagai ID. Polo. Selain itu, VW juga akan meluncurkan versi GTI dari ID. Polo. Para penggemar mobil listrik dapat melihat versi purwarupa dari kedua mobil ini pada pameran otomotif IAA Munich. ID. Polo dan ID. Cross, versi listrik dari T-Cross, dijadwalkan akan mulai diproduksi pada tahun 2026.
Volkswagen dengan jelas menunjukkan pergeseran dalam strategi penamaan mobil listrik masa depannya. Mereka kembali kepada nama model yang sudah dikenal seperti Polo, yang mewakili keandalan, kepribadian, dan sejarah. VW percaya bahwa nama model yang memancing emosi dan bisa dikenali oleh masyarakat sehari-hari adalah kunci kesuksesan mobil listrik. VW Polo, yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1975, telah menjadi model yang sangat populer meskipun tidak pernah dijual di Amerika. Dengan momentum yang dimilikinya sebagai produsen mobil listrik terkemuka di Eropa, VW terus berinovasi.
VW melakukan respons positif terhadap umpan balik pelanggan dengan meningkatkan kualitas bahan, kombinasi kontrol fisik dan digital, serta konsep pengoperasian yang lebih intuitif. Meski menghadapi kendala dalam sejarahnya, VW telah memperkuat posisinya dalam penjualan mobil listrik di Eropa. Mereka tetap berkomitmen untuk membuat mobil listrik yang mudah diakses dan lebih konvensional daripada sebelumnya. VW juga telah bermitra dengan Rivian untuk mengembangkan perangkat lunak dan arsitektur listrik untuk model-model masa depannya. Selain itu, Volkswagen bergabung dengan perusahaan lain dalam industri otomotif yang mengandalkan merek terkenal dalam menghadapi masa depan listrik. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa mobil listrik akan menjadi bagian tak terpisahkan dari pasar mobil global yang semakin berkembang.
