Mobil Listrik McLaren: Capaian Masa Depannya yang Masih Jauh

by -2 Views

Industri otomotif sedang mengalami transisi dalam pengembangan mobil listrik, dengan beberapa produsen memilih untuk menunda peluncuran produk baru dan beralih ke mobil hibrida. McLaren, produsen mobil mewah asal Inggris, juga tidak terburu-buru dalam mengadopsi teknologi listrik ini. CEO baru perusahaan, Nick Collins, mengungkapkan bahwa meskipun McLaren bisa saja meluncurkan mobil listrik di masa depan, mereka tidak melakukannya dengan tergesa-gesa.

McLaren sudah memiliki mobil hibrida yaitu Artura yang menggabungkan mesin V-6 3.0 liter twin-turbocharged dengan motor listrik. Mereka juga tengah mengembangkan mesin hybrid V-8 untuk hypercar W1, tetapi mobil listrik murni McLaren masih merupakan rencana kedepan. Meskipun proses pengembangannya mungkin sudah dimulai, Collins menegaskan bahwa internal combustion engines masih akan menjadi fokus utama perusahaan dalam waktu yang cukup lama.

Tidak hanya McLaren, Lamborghini dan Audi juga telah menunda rencana peluncuran mobil listrik mereka. Audi sebelumnya berencana untuk menghentikan mobil bensin pada tahun 2032 tetapi kini merencanakan produksi mesin bensin setidaknya selama 10 tahun lagi. Hal ini disebabkan oleh tren pembeli kelas atas yang masih enggan untuk beralih ke mobil listrik. Dengan insentif pajak federal di Amerika Serikat yang semakin berkurang dan meningkatnya ketidakpastian, produsen mobil sedang mempertimbangkan strategi jangka panjang mereka.

Dengan kondisi pasar yang terus berubah, McLaren serta produsen mobil lainnya merasa tidak terlalu tergesa-gesa untuk bersaing dalam pasar mobil listrik. Dengan performa bensin yang masih diminati oleh sebagian pembeli kelas atas, McLaren memilih untuk memanfaatkan tren tersebut. Keputusan ini juga sejalan dengan pandangan CEO Rimac, Mate Rimac, yang menyoroti peraturan yang mendorong percepatan transisi ke mobil listrik.

Source link