Kelebihan dan Kekurangan Hybrid Plug-In dalam Kinerja Sehari-hari

by -6 Views

Kendaraan listrik hibrida plug-in, atau PHEV, sedang menjadi topik yang hangat diperdebatkan di Eropa saat ini. European Environment Agency (EEA) baru-baru ini menerbitkan data emisi yang dipelajari oleh LSM Transport & Environment (T&E) yang menyatakan bahwa PHEV mengeluarkan lima kali lebih banyak karbon dioksida ke atmosfer daripada yang dipublikasikan oleh produsen mobil. Meskipun PHEV memberikan kemudahan penggunaan mesin gas dan penghematan bahan bakar yang lebih besar, kenyataannya emisi CO2 dunia nyata PHEV jauh lebih tinggi daripada yang diukur oleh WLTP.

Menurut laporan EEA, data menunjukkan bahwa emisi dunia nyata dari PHEV lebih tinggi dari angka resmi yang dikeluarkan oleh produsen mobil selama beberapa tahun terakhir. Meskipun PHEV seharusnya menjadi solusi yang ramah lingkungan, hasil observasi di dunia nyata menunjukkan sebaliknya. Pengujian WLTP dan Faktor Utilitas (UF) di Uni Eropa adalah bagian penting dalam menilai kinerja PHEV, tetapi ada kesenjangan yang signifikan antara angka-angka ini dengan pengamatan yang sebenarnya.

Perusahaan mobil Eropa diduga memanipulasi sistem untuk menghindari denda jika emisi karbon dioksida rata-rata mereka melebihi batas yang ditetapkan oleh hukum. Meskipun PHEV memiliki peran penting dalam transisi menuju mobilitas listrik, produsen mobil harus bertanggung jawab atas pengukuran emisi yang jujur dan akurat. Tindakan perbaikan perlu diambil agar PHEV benar-benar menjadi solusi yang ramah lingkungan dan efisien. Dinamika di balik perhitungan emisi PHEV perlu diperjelas untuk memastikan keberlanjutan lingkungan yang sesuai dengan perkiraan yang diharapkan.

Source link