Tragedi Bunuh Diri Aktivis Lingkungan di NTT: Fakta dan Respons

by -4 Views

Keluarga dari aktivis lingkungan asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Rudolfus Oktovianus Ruma atau lebih dikenal sebagai Vian Ruma, merasa ragu atas kabar bunuh diri yang menimpa anggota keluarga mereka. Adik kandung Vian, Rikardus Mbusa, mengungkapkan bahwa Vian selalu memberikan dorongan dan solusi kepada keluarga serta adik-adiknya ketika menghadapi masalah, sehingga mereka merasa skeptis tentang kemungkinan Vian melakukan tindakan seperti bunuh diri.

Bukan hanya keluarga, teman-teman Vian juga memberikan kesaksian yang serupa, menyebutkan bahwa Vian selalu memberikan arahan dan solusi kepada mereka. Selain aktif di lingkungan gereja, Vian juga bergaul dengan para Imam Gereja Katolik dan aktif dalam Organisasi Pemuda Katolik. Hal ini menjadikan keluarga semakin tidak yakin bahwa Vian nekat bunuh diri.

Rikardus menegaskan bahwa Vian tidak pernah terlibat dalam pertengkaran atau konflik dengan keluarga. Oleh karena itu, ia mendesak pihak kepolisian, terutama Polres Nagekeo dan Polda NTT, untuk mengusut secara serius kasus kematian Vian. Vian dikenal sebagai seorang aktivis lingkungan yang vokal, namun keluarga menolak mengaitkan kematiannya dengan aktivitasnya dalam menyuarakan penolakan terhadap geotermal.

Sebelum ditemukan meninggal dunia di rumahnya, Vian berprofesi sebagai guru matematika di SMPN 1 Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, NTT. Jenazah Vian ditemukan dengan kondisi tertelungkup dengan tali sepatu miliknya sendiri melilit lehernya. Barang-barang pribadi Vian masih terpampang di sekitar jenazah, sementara sepeda motor miliknya ditemukan di luar pondok tempat kejadian. Keluarga dan pihak terkait berharap untuk memperoleh informasi yang jelas dan tuntas terkait kasus ini.

Source link