Paramore, grup musik asal Amerika Serikat yang terkenal, bergabung dalam gerakan No Music for Genocide dengan menarik lagu-lagunya dari katalog Spotify Israel. Bahkan vokalisnya, Hayley Williams, juga melakukan hal serupa dengan menarik lagu solonya dari platform yang sama. Gerakan No Music for Genocide merupakan inisiatif dari musisi di seluruh dunia sebagai respons terhadap genosida yang terjadi di Gaza Palestina. Musisi yang terlibat dapat mengajukan blokade geografis pada distributor musik atau label mereka sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan ini. Hal ini juga mendorong label besar seperti Sony, UMG, dan Warner untuk memblokir musik ke Israel.
Selain Paramore, terdapat lebih dari 400 band dan musisi lain dari seluruh dunia yang turut bergabung dalam gerakan No Music for Genocide, termasuk Fontaines DC, Amyl & The Sniffers, dan Kneecap. Beberapa musisi di bawah label independen juga ikut bergabung, seperti Primal Scream, Japanese Breakfast, King Krule, dan Wednesday. Paramore sendiri tidak hanya dikenal karena musiknya yang bervariasi dari pop punk hingga synth-pop, tetapi juga karena kepeduliannya terhadap isu-isu kemanusiaan.
Grup musik ini pernah menggalang donasi untuk bantuan Gaza dan mendukung organisasi seperti Save the Children serta Doctors Without Border’s Emergency Fund. Selain itu, Paramore juga terlibat dalam kolaborasi untuk mendukung Medical Aid for Palestinians bersama perancang busana Bug Girl. Aksi mereka sebagai bagian dari No Music for Genocide menunjukkan komitmen mereka terhadap isu global dan kemanusiaan.





