Para penggemar lagu-lagu Didi Kempot yang dikenal dengan panggilan Sobat Ambyar ingin terus melestarikan genre musik pop Jawa di kalangan anak muda lewat hajatan lintas kota mulai Desember 2025 mendatang, di antaranya di Surabaya. Sejak terbentuk pada 2019, member Sobat Ambyar semakin solid karena musik telah mempersatukan mereka. Komunitas ini terbentuk secara alami dengan anggotanya yang bergelar ‘Sad Bois’ untuk Sobat Ambyar cowok dan ‘Sad Gerls’ untuk Sobat Ambyar cewek. Hajatan Sobat Ambyar akan menjadi panggung istimewa untuk mengenang karya “Lord Didi” yang dikenal dengan lirik-lirik lagu sederhana, melankolis, sekaligus berbalut curahan kegalauan akibat patah hati seperti lagu Sewu Kutho, Tanjung Mas Ninggal Janji, Layang Kangen, dan lainnya.
Hajatan Sobat Ambyar bukan hanya tentang musik, tapi juga tentang kebersamaan dan ketidakberpihakan pada artis terkenal. Setiap tahun, komunitas ini menggelar “Munas Loro Ati” untuk membahas isu-isu sosial dan menjadi pendengar bagi keluh kesah anggota. Mereka juga aktif dalam aksi kemanusiaan seperti mengumpulkan penggalangan dana dan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Fenomena popularitas lagu-lagu pop Jawa dimulai sejak munculnya lagu-lagu Didi Kempot secara massif di media sosial, dan sejak itu genre pop Jawa merajai tangga lagu.
Hajatan Sobat Ambyar bertujuan untuk merayakan musik pop Jawa dan mengembangkan obor industri musik dengan sentuhan budaya lokal. Para pengurus komunitas menyampaikan agenda ‘bajak cafe’ di berbagai kota besar di Pulau Jawa dan merencanakan tur di beberapa kota besar untuk memperluas pengaruh dan kehadiran mereka. Fanbase pop Jawa mayoritas masih di area YouTube, namun mereka berharap untuk kembali merasakan atmosfer konser sebagaimana saat Lord Didi masih ada. Dengan mengundang siapapun yang ingin mendukung mereka, termasuk penyanyi lokal, Hajatan Sobat Ambyar akan menjadi pesta rakyat yang turut menghadirkan Bazaar UMKM dalam lima tour kota.





