Kasus anak meninggal akibat infeksi cacing di Jawa Barat mendapat perhatian serius dari masyarakat Sumatra Utara. Meskipun sering dianggap remeh, cacingan masih menjadi permasalahan kesehatan, terutama bagi anak-anak sekolah dasar. Kadis Kesehatan Sumut, Faisal Hasrimy, menekankan pentingnya untuk tidak meremehkan kasus cacingan karena dapat berujung fatal jika tidak diatasi dengan serius. Data survei tahun 2023 menunjukkan tingginya prevalensi cacingan pada anak di Sumut, melebihi target nasional yang ditetapkan. Beberapa daerah di Sumut belum memenuhi target penanggulangan cacingan, sementara beberapa lainnya sudah mencapai prevalensi di bawah 10 persen.
Sementara itu, capaian Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) cacingan di Sumut menunjukkan hasil yang menggembirakan, dengan cakupan yang jauh di atas standar nasional. Faisal menjelaskan bahwa cacingan merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Faktor penyebab cacingan memiliki kaitan erat dengan kemiskinan, akses air bersih, dan pola hidup bersih masyarakat.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakan air bersih, menjaga kebersihan lingkungan, dan rutin minum obat cacing minimal 2x setahun. Ketua Unit Kerja Infeksi Penyakit Tropis IDAI Sumatera Utara, dr. Hendri Wijaya, juga menambahkan bahwa cacingan sangat terkait dengan personal hygiene dan sanitasi lingkungan. Jika ditemukan infeksi berat, biasanya menandakan adanya reinfeksi berulang. Kesadaran akan pentingnya pencegahan cacingan perlu ditingkatkan dalam masyarakat Sumatra Utara.
