Program Cepat Hasil Terbaik – prabowo2024.net

by -91 Views

Dalam hidup saya, saya berkesempatan menjadi saksi dan belajar langsung mengenai kiat-kiat pembangunan bangsa dari Presiden Suharto, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan Presiden Joko Widodo. Dari para Presiden yang telah memimpin pembangunan bangsa, saya menyimpulkan bahwa kita perlu program-program yang konkret dan langsung menyentuh akar masalah. Seringkali di Indonesia, masalahnya bukanlah pada konsep atau gagasan, tetapi pada implementasinya. Oleh karena itu, untuk beberapa program pembangunan yang perlu dilaksanakan agar bangsa ini dapat maju dan makmur, perlu adanya pengawalan langsung dari pimpinan tertinggi negara. Saya menjadi saksi bagaimana pengawalan langsung terhadap program-program pembangunan utama dilakukan oleh Presiden Suharto dengan memiliki Sesdalobang (Sekretaris Pengendalian Pembangunan), oleh Presiden SBY dengan memiliki UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan), dan oleh Presiden Jokowi dengan KSP (Kantor Staf Presiden) serta instrumen lainnya. Bahkan tidak jarang atau bisa dikatakan rutin, Presiden Suharto, Presiden SBY, dan Presiden Jokowi langsung turun ke lapangan untuk memeriksa pelaksanaan program-program unggulan pembangunan. Karena waktu Presiden dan Wakil Presiden terbatas, diperlukan prioritisasi mengenai program-program unggulan yang harus bisa diawasi langsung oleh pimpinan tertinggi negara Indonesia. Karena fokus utama dalam beberapa tahun ke depan haruslah pada pembangunan manusia Indonesia, maka diperlukan usaha ekstra untuk memastikan anak-anak Indonesia cukup gizi, sehat, dan dapat mendapatkan pendidikan dengan baik. Kita juga harus dapat memerangi kemiskinan. Angka kemiskinan yang ekstrem harus segera turun menjadi 0%. Artinya, program-program jaring pengaman sosial harus diperkuat. Setelah melakukan diskusi panjang dengan banyak ahli, berikut adalah delapan program unggulan yang saya percayai harus dilaksanakan dengan baik dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Program-program ini saya namai “Program Hasil Terbaik Cepat” karena akan menghasilkan hasil yang dibutuhkan oleh bangsa kita dengan cepat.
Program Hasil Terbaik Cepat 1: Memberikan makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil Stunting atau gagal tumbuh sesuai kurva pertumbuhan normal adalah masalah mendesak yang harus segera ditangani secara langsung oleh pemerintah. Jika ada anak Indonesia yang mengalami stunting, maka akan sulit baginya untuk bisa mencapai potensi hidupnya di usia produktif. Di era Presiden Jokowi, pengawalan program stunting dilakukan secara langsung oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Saat ini, angka stunting nasional sudah turun dari 37% di 2014 menjadi 21% di tahun 2022. Penurunan sebesar 16% dalam 8 tahun adalah pencapaian yang cukup baik. Di bawah pengawasan langsung Wakil Presiden, telah terlaksana pemberian bantuan nutrisi langsung ke keluarga rawan stunting (KRS) yang totalnya sekarang 21 juta keluarga. Namun angka 21% stunting masih terlalu tinggi. Jika populasi muda Indonesia ada 100 juta orang, artinya 21 juta orang mengalami stunting. Artinya, 21 juta orang sulit mencapai potensi hidupnya.
Program Hasil Terbaik Cepat 2: Menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis, menuntaskan kasus TB, dan membangun rumah sakit lengkap berkualitas di tingkat kabupaten. Kita baru saja melewati masa pandemi COVID-19 yang cukup berat. Menurut data yang saya terima, dari tahun 2020 sampai pertengahan tahun 2023, sebanyak 160.000 warga Indonesia meninggal karena COVID-19. Ini adalah jumlah yang cukup besar, artinya dalam waktu 2,5 tahun, sekitar 64.000 orang meninggal. Saat ini, dengan vaksin yang efektif, obat yang efektif, dan skrining yang efektif, virus COVID-19 sudah tidak lagi menjadi ancaman yang menakutkan.
Program Hasil Terbaik Cepat 3: Mencetak dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan lumbung pangan desa, daerah, dan nasional. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, kita harus memproduksi makanan secara lebih efisien. Hal ini merupakan sebuah keniscayaan. Jika negara tidak mampu memastikan ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas pangan, maka akan terjadi kekacauan. Sejarah baru-baru ini telah membuktikan kepada kita bahwa setiap negara pada hakekatnya berkepentingan untuk menyediakan pangan untuk rakyatnya sendiri. Saat terjadi pandemi COVID-19 dan kekeringan El Nino yang melanda negara-negara produsen dan eksportir pangan, mereka yang biasanya menjadi eksportir menutup keran ekspornya. Sebagai contoh, India sebagai eksportir beras terbesar di dunia, ketika mengalami kekeringan akibat El Nino, India menutup keran ekspor beras. Demi untuk menjaga kekuatan negara, dan untuk mempertahankan kemajuan yang telah dicapai selama ini, kita harus berswadaya dalam produksi pangan.