Mahasiswa UIN Jakarta Menyelenggarakan Diskusi Terbuka Mengenai Netralitas Pemilu 2024

by -75 Views

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar mimbar bebas di depan Sekretariat Dewan Mahasiswa (DEMA) dan Senat Mahasiswa (SEMA) UIN Jakarta, Kamis (28/12/2023). Mimbar bebas diadakan sebagai bentuk keprihatinan dan kekecewaan mahasiswa UIN Jakarta terhadap perkembangan praktik demokrasi di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Acara tersebut menampilkan orasi dari Ketua BEM UIN Jakarta dan Ketua Aliansi Mahasiswa UIN Jakarta, serta dihadiri oleh Ekonom Faisal Basri, pengamat politik Ray Rangkuti, Iwan Buana INFID, Nong Darul Mahmada, dan pakar hukum tata negara Bivitri Susanti.

Ketua BEM UIN Jakarta, Muhamad Abid Al Akbar, menyoroti ancaman netralitas Pemilu 2024 terkait dengan keterlibatan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi, dalam kontestasi politik. Abid menekankan bahwa kekuasaan presiden dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi dalam konteks politik Pemilu 2024.

Faisal Basri juga menyatakan bahwa kemunculan dinasti politik mempersulit harapan agar Pemilu berlangsung secara netral, dan sentralisasi kekuasaan dalam dinasti politik dianggap sebagai ancaman terhadap nilai-nilai demokrasi.

Mimbar bebas ini diadakan sebagai bentuk protes terhadap pelanggaran etika dan ketidaknetralan dalam Pemilu 2024, serta sebagai wujud keprihatinan dan kekecewaan terhadap praktik demokrasi di Indonesia.