loading…
Juru Bicara (Jubir) Ridwan Kamil-Suswono, Rian Ernest menegaskan, Jakarta merupakan melting pot. Sehingga siapa saja bisa bertarung di pilkada, sepanjang punya kompetensi. Foto/Tangkapan layar
Melting pot sendiri merupakan suatu tempat di mana berbagai macam masyarakat, kebudayaan, atau individu berasimilasi menjadi satu kesatuan. Hal inilah yang tercermin dari Jakarta saat ini.
Sementara itu, dalam kontestasi Pilkada Jakarta dari tiga pasangan calon dimana Ridwan Kamil merupakan asli Jawa Barat, bukan suku Betawi asli dari Jakarta. Kemudian, Pramono Anung juga merupakan orang Kediri, Jawa Timur.
“Yang pasti Ridwan Kamil gitu ya, pasangan RIDO gitu, ini pasangan yang baru memang. Jakarta ini melting pot, ada Mas Pram, ada yang dikatakan Kang Emil, melting pot,” ujar Rian dalam program dialog INTERUPSI dengan tema “Adu Timses Demi Satu Putaran” di iNews, Kamis (19/9/2024) malam.
Rian pun menegaskan semua orang punya kesempatan yang sama. Dan selama seseorang mempunyai kompetensi maka layak untuk memimpin Jakarta.
“Saya juga kecilnya malah bukan di Jakarta, kecil saya di Bekasi teman-teman ini di Bekasi. Jadi ini melting pot, semua orang punya kesempatan yang sama. Sepanjang orang itu punya kompetensi, itu kan jadi penting,” tegasnya.
Rian kembali menegaskan bahwa Pilkada adalah soal adu gagasan bukan soal asal-usul. “Pilkada ini adalah Pilkada adu gagasan bukan tanya ‘eh kamu asalnya dari mana? Kamu anak siapa dan sebagainya’. Jadi sekarang menarik, ini adu gagasan ide dan pada akhirnya terbaik buat masyarakat DKI Jakarta.”
Rian memastikan masyarakat lah yang akan memilih para calon yang telah mengeluarkan gagasan masing-masing untuk memberikan yang terbaik bagi Jakarta kedepan. “Soal lapangan kerja, soal kebutuhan pokok, semuanya setiap calon nanti akan menyorongkan mana yang terbaik nanti silakan masyarakat yang memilih,” pungkasnya.
(maf)
