Merancang Fondasi Pembangunan Ekonomi Demi Kesejahteraan Rakyat Indonesia: Menghentikan Aliran Kekayaan ke Luar Negeri

by -76 Views
Merancang Fondasi Pembangunan Ekonomi Demi Kesejahteraan Rakyat Indonesia: Menghentikan Aliran Kekayaan ke Luar Negeri

Penyakit ekonomi terbesar di Indonesia saat ini adalah mengalirnya kekayaan nasional keluar dari wilayah Indonesia. Sebagian besar hasil ekonomi Indonesia disimpan dan dimanfaatkan di luar negeri, sehingga menyebabkan kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia. Masalah ini telah terjadi puluhan tahun, sejak zaman penjajahan, dan masih terus berlangsung hingga sekarang.

Ada beberapa indikator ekonomi yang menunjukkan bagaimana kekayaan Indonesia mengalir ke luar negeri, di antaranya adalah neraca perdagangan negara. Selama 17 tahun terakhir, total nilai ekspor Indonesia mencapai angka USD 1,9 triliun dengan surplus perdagangan. Namun, angka ini bisa jadi tidak akurat karena adanya kesalahan dalam pembukuan nilai dan volume ekspor, yang menyebabkan kebocoran ekspor senilai USD 38,5 miliar di tahun 2016.

Selain itu, banyak uang hasil ekspor Indonesia tidak tinggal di dalam negeri, terutama milik perusahaan-perusahaan asing yang memiliki perusahaan di Indonesia. Begitu pula dengan keuntungan ekspor Indonesia yang disimpan di luar negeri oleh pengusaha Indonesia sendiri, yang berdampak pada terbatasnya kemampuan bank-bank Indonesia untuk memberikan kredit guna membangkitkan ekonomi.

Banyak uang kekayaan Indonesia juga disimpan di bank-bank luar negeri, dengan jumlahnya diperkirakan mencapai Rp. 11.000 triliun pada akhir 2016. Jumlah ini lebih dari 5 kali lipat anggaran belanja negara Indonesia, yang seharusnya bisa disalurkan untuk membiayai usaha-usaha Indonesia dan membangun infrastruktur di dalam negeri.

Indikator lain yang menunjukkan aliran kekayaan Indonesia ke luar negeri adalah besarnya aset bank-bank di negeri tetangga, seperti di Singapura, yang jauh melebihi bank-bank terbesar di Indonesia. Bank-bank terbesar di Singapura memiliki aset yang mencapai ratusan miliar dollar, sementara bank terbesar di Indonesia hanya mencapai 23% dari jumlah tersebut, padahal ekonomi Indonesia tiga kali lebih besar dari Singapura. Sebagian besar dari uang yang disimpan di bank-bank Singapura diduga milik orang Indonesia.

Masalah ini menunjukkan bahwa kekayaan nasional Indonesia terus mengalir keluar dan tidak bertahan di dalam negeri, sehingga menjadi masalah sistemik yang perlu segera dihadapi. Kekayaan Indonesia seharusnya menjadi modal bagi pembangunan di dalam negeri, namun faktanya kekayaan tersebut lebih banyak dimanfaatkan di luar negeri, menjadi penyebab terbatasnya pembangunan di Indonesia.

Source link