Banyak TPS di Depok Menghadapi Kendala, Pemilih Tambahan Meningkat dan Surat Suara Kehabisan

by -126 Views
Banyak TPS di Depok Menghadapi Kendala, Pemilih Tambahan Meningkat dan Surat Suara Kehabisan

Proses pemilihan di TPS 119 Perumahan Lembah Nirwana Cimanggis, Depok, mengalami penundaan karena kehabisan surat suara untuk DPR RI pada Rabu (14/2/2024). FOTO/TANGKAPAN LAYAR iNEWS/IYUNG RIZKI

JAKARTA – Beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Depok, Jawa Barat, mengalami masalah dalam proses pemilihan pada Rabu (14/2/2024). Salah satunya di TPS 140 Pesona Khayangan yang kekurangan surat suara karena jumlah pemilih tambahan melebihi batas 20%.

Petugas KPPS TPS 140 Pesona Khayangan, Depok mengatakan, berdasarkan ketentuan dari KPU, setiap TPS mendapatkan tambahan surat suara sebanyak 2% dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT). Namun ternyata, pemilih tambahan di TPS-nya melebihi batas tersebut.

“Di TPS kami, pemilih tambahan totalnya 6 suara. Setelah mendapatkan logistik, kami mendapat list jumlah DPTb (tambahan) 18 orang. Jadi melebihi dari apa yang sudah ditentukan di awal,” kata KPPS setempat, Rabu (14/2/2024).

Ia mengakui kesulitan dalam melayani pemilih tambahan untuk menyalurkan hak suara mereka. Sebab, mereka adalah warga Pesona Khayangan yang telah mengurus secara resmi ke kelurahan untuk mendapatkan surat DPTb.

“Sejujurnya iya, kami kekurangan surat suara. Untungnya di TPS kami banyak yang tidak menggunakan hak suara mereka, jadi kami dengan sepersetujuan PPS, membolehkan orang yang masuk dalam DPTb dan DPK untuk memilih,” katanya.

Sementara itu, di TPS 119 Perumahan Lembah Nirwana Cimanggis, Depok, proses pemilihan sempat tertunda karena kehabisan surat suara untuk DPR RI. Petugas KPPS harus menunggu hingga pukul 13.00 WIB untuk mengambil surat suara sisa dari TPS lain. Hal ini menyebabkan beberapa warga yang sudah datang harus kembali pulang dan menunggu.

Masalah-masalah tersebut tentunya menghambat kelancaran proses pemilihan. Diharapkan KPU dapat melakukan evaluasi dan perbaikan agar kejadian serupa tidak terulang pada pemilu-pemilu mendatang. (abd)