Pengabdian Prabowo Subianto dalam Karir Politiknya

by -64 Views

Sumber: Buku Prabowo: Rekam Foto Sang Patriot hal. 69-103

Prabowo memulai karir politiknya di Partai Golkar. Idealisme dan keuletannya untuk memperjuangkan kebijakan pro-rakyat mendorongnya untuk mendirikan Partai Gerindra pada tahun 2008.

Didukung oleh manifesto perjuangan yang substansial dan program aksi yang jelas, Gerindra cepat menjadi partai politik terbesar kedua di Indonesia. Dukungan dari rakyat juga mengalir deras untuk Prabowo dan ratusan kepala daerah yang menjadi pilihan Prabowo.

Pada tahun 2008, Prabowo mendirikan Partai Gerindra dengan visi, misi, dan tujuan yang sejalan dengan visi, misi, dan tujuannya. Karena kejelasan visi, misi, dan tujuan tersebut, Partai Gerindra berhasil meraih kepercayaan rakyat dan menjadi partai terbesar kedua di Indonesia pada tahun 2019.

Gerindra pertama kali diberi mandat oleh rakyat untuk turut serta dalam pengambilan keputusan di Parlemen pada tahun 2009, dengan meraih 26 kursi di DPR RI. Sejak itu, Gerindra secara konsisten memperjuangkan Undang-Undang yang pro-rakyat. Beberapa inisiatif Gerindra termasuk UU Desa yang menjamin alokasi anggaran Rp. 1 miliar per tahun untuk setiap desa. Selain itu, Gerindra juga memperjuangkan UU Disabilitas, UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual, dan berbagai UU lain yang menguntungkan rakyat.

Menyadari pentingnya terlibat dalam eksekutif untuk membuat perubahan besar, Prabowo menawarkan diri sebagai Calon Wakil Presiden bersama ibu Megawati Soekarnoputri pada tahun 2009. Pasangan Megawati-Prabowo mendapat dukungan kuat dari masyarakat dan meraih 32 juta suara.

Prabowo juga menggunakan Partai Gerindra sebagai alat politik untuk memajukan putra-putri terbaik bangsa dalam Pemilihan Kepala Daerah dan memimpin daerah masing-masing.

Dari tahun 2015 hingga 2020, Partai Gerindra di bawah kepemimpinan Prabowo telah mencalonkan dan memenangkan 16 pasangan Gubernur, serta 336 pasangan Bupati dan/atau Walikota melalui 4 Pemilihan Kepala Daerah serentak yang diselenggarakan pada tahun 2015, 2017, 2018, dan 2020.

Pada tahun 2013, Gerindra menjadi partai pertama dan satu-satunya yang mendeklarasikan rencana aksi yang jelas. Rencana aksi “6 Program Aksi Transformasi Bangsa” ini disusun oleh Prabowo bersama ratusan profesor dan guru besar dengan target yang jelas dan terukur.

Prabowo selalu menekankan pentingnya aksi nyata yang berkelanjutan bagi kader Partai Gerindra untuk membantu rakyat. Sejak 2010, melalui organisasi Kesehatan Indonesia Raya (KESIRA), Prabowo menyediakan 360 mobil ambulans dan mobil jenazah secara gratis. Armada tersebut sangat membantu warga yang membutuhkan pelayanan tanpa pamrih.

Pada tahun 2014, Prabowo membentuk Koalisi Merah Putih (KMP) yang terdiri dari enam partai politik, termasuk Partai Gerindra. KMP memberikan mandat kepada Prabowo dan Hatta Rajasa untuk maju sebagai Calon Presiden dan Wakil Presiden pada Pemilihan Presiden tahun 2014, di mana pasangan tersebut meraih 62 juta suara.

Dengan slogan “Indonesia Bangkit”, dukungan luas tidak hanya diterima oleh Prabowo tetapi juga oleh Partai Gerindra. Partai Gerindra meraih kenaikan suara 219% dalam Pemilu 2014 dibandingkan dengan Pemilu 2009. Suara yang diperoleh Prabowo juga naik 93% dalam Pilpres 2014 dibandingkan dengan Pilpres 2009.

Politik Prabowo didasarkan pada gagasan. Sejak terjun ke dunia politik pada tahun 2004, Prabowo telah menulis dua buku yang membahas pembangunan Indonesia. Gaya penulisannya berubah menjadi lebih populer pada tahun 2017, dengan buku “Paradoks Indonesia” yang membahas masalah demokrasi dan ekonomi yang rentan terkendali oleh pemodal besar, serta solusinya.

Pada Pemilihan Presiden 2019, Prabowo maju sebagai Calon Presiden bersama Sandiaga Salahudin Uno. Prabowo dan Sandiaga telah lama saling mengenal, bahkan Prabowo yang mengajak Sandiaga untuk terjun ke politik pada tahun 2014. Sandiaga kemudian mengundurkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk maju sebagai Calon Wakil Presiden.

Pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan dukungan luas dari Ijtima Ulama dan seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Fokus mereka pada penciptaan lapangan kerja dan penurunan harga-harga mendapat dukungan yang besar dari rakyat.

Kampanye Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 menunjukkan dukungan yang kuat dari basis rakyat. Rakyat turut menyumbangkan dana dan membuat alat peraga kampanye yang diperlukan.

Kehadiran Prabowo-Sandi di seluruh Indonesia selalu disambut oleh masyarakat dengan antusias. Akhirnya, pasangan tersebut berhasil meraih dukungan 68 juta suara dari rakyat Indonesia.

Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabuming Raka menghadiri acara deklarasi sebagai calon presiden dan calon wakil presiden sebelum pendaftaran di Gedung KPU. Acara deklarasi tersebut dihadiri oleh berbagai ketua partai dari Koalisi Indonesia Maju, termasuk Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Gelora, Partai PAN, Partai PBB, Partai Garuda, Partai PSI, dan Partai Prima.

Ketua Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, menyatakan dukungan penuh kepada Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden. Begitu juga dengan ketua Partai Golkar, Airlangga Hartarto, yang menyatakan dukungan terhadap Prabowo sebagai calon presiden.

Partai PSI, PBB, dan Gelora memberikan dukungan penuh kepada Prabowo Subianto untuk menjadi presiden pada tahun 2024. Ketua PSI, Kaesang Pangarep, menyatakan kesiapan partainya untuk mendukung Prabowo sebagai calon presiden. Ketua PBB, Yusril Ihza Mahendra, juga menyatakan dukungan sekaligus mencalonkan Prabowo sebagai calon presiden. Sementara ketua Partai Gelora, Muhammad Anis Matta, telah mempertimbangkan secara cermat dan akurat dukungannya terhadap Prabowo sebagai calon presiden.

Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dari koalisi Indonesia Maju memperoleh nomor urut 2 untuk pemilihan presiden 2024 setelah pengundian di Gedung KPU, Jakarta.

Source link