The Appropriate Leadership for Indonesia

by -61 Views

Ada dua tradisi besar dalam peradaban manusia: tradisi Barat yang mencakup Yunani Kuno, Romawi Kuno, dan pewaris dunia Barat, yaitu peradaban Eropa modern dan Amerika Utara, dan tradisi Timur yang didominasi oleh Tiongkok Kuno dan India Kuno.

Dari kedua tradisi besar ini, kita dapat belajar karakteristik negara yang kuat. Negara dapat menjadi kuat jika orang-orang yang dipercayakan untuk mengendalikan dan memimpinnya memiliki kepribadian yang baik dan kuat.

Apa yang dimaksud dengan kepribadian yang kuat dalam tradisi Barat dan Timur tercermin dalam ajaran populer yang ditemukan di Indonesia. Indonesia pada dasarnya adalah produk dari kedua peradaban besar tersebut.

Selama ribuan tahun, peradaban di Nusantara sebagian besar dipengaruhi oleh peradaban Hindu-Buddha dari India dan peradaban Tiongkok.

Pada pertengahan abad ke-12, ke-13, dan ke-14, peradaban Barat datang: Spanyol, Portugis, Inggris, Belanda, dan Prancis. Para pemimpin Nusantara, khususnya yang memimpin perjuangan kemerdekaan, adalah produk dari Barat dan dari Timur.

Kepemimpinan militer Barat banyak dipengaruhi oleh Yunani Kuno, seperti yang digambarkan dalam kisah filosofis, mitos, dan sejarah Plato, Herodotus, dan Thucydides.

Ada cerita tentang seorang pangeran, seorang jenderal militer, dan temannya di malam sebelum pertempuran besok hari. Mereka berada di pegunungan, dan cuaca sangat dingin. Sang pangeran berada di tenda dengan selimut tebal dan perapian hangat.

Teman itu bertanya kepada Panglima Tertinggi mereka, sang pangeran, ‘Apakah Anda tahu bahwa para prajurit kami berada di luar tanpa tenda? Tanpa selimut tebal? Menghadapi dingin, dan juga mungkin kelaparan?’.

‘Tapi mengapa mereka tetap patuh dan setia kepada Anda, yang sekarang nyaman di tenda dengan selimut tebal? Apakah Anda tahu mengapa? Karena mereka tahu bahwa besok, perintah yang keluar dari mulut Anda akan menentukan nasib mereka. Itulah mengapa mereka membiarkan Anda berada di tempat hangat. Mereka ingin Anda segar, sehat, dan kuat besok agar perintah Anda tidak merugikan kehidupan mereka.”

Cerita ini menggambarkan tradisi kepemimpinan Barat. Para perwira dan pemimpin militer Barat diberi lebih banyak kenyamanan dan perlakuan yang lebih baik karena semua orang tahu bahwa produk dari kepemimpinan mereka adalah perintah yang tepat. Perintah mereka harus mampu mengarahkan kepada kemenangan tanpa pengorbanan terlalu banyak nyawa.

Semangat kepemimpinan militer Timur agak berbeda. Kita dapat menggambarkan tradisi kepemimpinan Timur ini dari kepemimpinan seorang jenderal terkenal dari cerita sejarah Tiongkok Kuno seperti Jenderal Wu Chi (Wu Qi).

Wu Chi terkenal karena selalu bersama para prajuritnya. Jika para prajuritnya berjalan, ia akan ikut bersama mereka. Ia tidak ingin naik kuda atau kereta. Pakaiannya sama dengan para prajuritnya. Ia makan makanan yang sama dengan para prajuritnya. Jika para prajuritnya tidak tidur di tenda, ia pun tidak ingin menggunakan tenda. Ia akan tidur di luar bersama para prajuritnya.

Itulah gaya kepemimpinan Wu Chi. Oleh karena itu, para prajuritnya sangat mengaguminya. Di pertempuran-pertempuran itu, ia tidak perlu memarahi, tidak perlu memimpin dengan kekerasan. Para prajuritnya sangat mencintainya sehingga mereka selalu menang dalam setiap pertempuran. Inilah gaya kepemimpinan Timur.

Di Indonesia, kita juga memiliki pemimpin seperti Wu Chi. Salah satu pemimpin yang paling terkenal dari korps berperawak merah adalah Jenderal Mung Parahadi Mulyo. Ia dikenal sebagai komandan yang tidak memiliki pembantu di rumah.

Ia membersihkan lantai sebelum pergi ke kantor. Istrinya dan keluarganya dilarang menggunakan mobil dinasnya. Minumannya selalu ia bawa ke mana-mana. Pakaiannya juga seperti pakaiannya TNI, meskipun ia mungkin bisa mengenakan pakaian yang lebih bagus.

Ia dikenal sebagai seorang yang tidak pernah ingin hidup melebihi apa yang negara berikan kepadanya. Ia juga dikenal memiliki fisik yang sangat kuat. Sebelum memerintahkan para prajuritnya melakukan sesuatu, ia melakukannya terlebih dahulu. Sebelum para prajuritnya turun tebing, ia melakukannya terlebih dahulu. Jika ia berlari bersama para prajuritnya, ia selalu membawa senjata seperti para prajuritnya.

Pak Mung terkenal. Ia adalah komandan RPKAD yang berlari bersama para prajuritnya dari Cijantung ke Terminal Cililitan.

Menurut pendapat saya, kepemimpinan yang cocok untuk Indonesia adalah kombinasi kepemimpinan Yunani dan kepemimpinan Wu Chi. Dengan kombinasi ini, kita dapat mengambil yang terbaik dari Barat dan Timur untuk menciptakan gaya kepemimpinan yang sesuai untuk Indonesia.

Source link