Hujan deras terus turun di wilayah Jabodetabek, yang disebabkan oleh aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) dan faktor lain seperti pertemuan angin, suhu muka laut yang hangat, labilitas atmosfer tinggi, dan adveksi dingin. Meskipun prakiraan awal musim kemarau telah dirilis oleh BMKG, masyarakat tetap diingatkan untuk waspada terhadap potensi pertumbuhan awan hujan dan curah hujan yang signifikan. Potensi hujan dengan intensitas Sedang-Lebat disertai kilat/petir dan angin kencang masih dapat terjadi di beberapa wilayah Indonesia hingga tanggal 31 Mei 2024. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk tetap waspada terhadap potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, dan lainnya, serta memantau perkembangan cuaca melalui aplikasi InfoBMKG.
Hujan lebat masih terus turun di Jabodetabek, BMKG mengungkap penyebabnya
