KEPIMPINAN MILITER YANG SUKSES – prabowosubianto.com

by -106 Views

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku: Catatan Kepemimpinan Militer dari Pengalaman Bab I: Pemimpin Teladan Tentara Nasional Indonesia]

Secara historis, telah banyak contoh kepemimpinan militer yang sukses. Tentu saja, banyak juga yang gagal. Kepemimpinan militer yang sukses memerlukan seorang pemimpin untuk menjadi contoh teladan dan memperoleh loyalitas para prajuritnya.

Ahli strategi militer kuno Tiongkok Sun Tzu pernah menulis: ‘Jika seorang komandan memperlakukan prajuritnya seperti ia memperlakukan anak-anaknya, atau jika seorang komandan mencintai anak buahnya seperti ia mencintai anak-anaknya, maka para prajuritnya akan siap mati untuknya.’

Seorang pemimpin harus membangun ikatan emosional seperti ini untuk mencapai kepemimpinan militer yang sukses. Ada pepatah di kalangan prajurit di seluruh dunia yang mengatakan, ‘Jika Anda merawat prajurit Anda, prajurit Anda akan merawat Anda.’

Berdasarkan pengalaman pribadi saya, sangat sulit untuk berbohong kepada para prajurit Anda. Sekarang hal itu terbukti. Menurut banyak studi ilmiah tentang psikologi, komunikasi nonverbal ada dan berlaku luas dalam hubungan manusia. Saya pernah membaca salah satu buku psikologi teratas yang menjelaskan bahwa bawahan dalam suatu kelompok atau unit dapat merasakan keseriusan, atau sebaliknya, dari pemimpin mereka.

Penulis mengatakan bahwa bahkan seekor anjing dapat memahami dan merasakan sikap dan niat manusia, terutama siapa tuannya. Anjing tidak bisa berbicara dalam bahasa manusia, tetapi mereka dapat berkomunikasi dengan manusia untuk merasakan apakah kita mencintai, takut, atau membenci mereka.

Jika seekor anjing senang melihat seseorang, ia akan menggoyangkan ekornya. Semakin cepat dan lebar ekornya digoyangkan, semakin besar kegembiraan yang ditunjukkan. Ketika seekor anjing melompat pada Anda dan ingin mencium atau menjilati Anda, itu menunjukkan seberapa besar ia mencintai Anda.

Perilaku-perilaku ini adalah bukti bahwa bahkan anjing dapat merasakan dan mampu menyampaikan perasaannya kepada manusia. Melalui sikap, perilaku, dan komunikasi nonverbal (bahasa tubuh), seorang pemimpin juga dapat menyampaikan perasaan sejatinya kepada para bawahannya.

Bahasa tubuh ini dalam bentuk gerakan bawah sadar atau microexpressions sering luput dari perhatian.

Belakangan ini telah banyak studi tentang subjek ini. Bahkan kepolisian dan layanan intelijen di berbagai negara mengadakan kursus khusus untuk melatih petugas mereka agar dapat membaca microexpressions ini. Mereka dilatih untuk menilai apakah seseorang sedang berbohong atau tidak.

Akurasi analisis microexpression ini ternyata sangat tinggi. Saya belajar dari puluhan tahun pengalaman, jadi saya percaya bahwa ini benar dan tepat kunci keberhasilan seorang pemimpin.

Singkatnya, seorang pemimpin harus tulus dan jujur di hadapan para bawahannya. Hal ini sangat penting terutama di lingkungan militer dan lebih lagi di unit tempur. Seorang pemimpin yang tidak jujur dan kurang serius tidak akan luput dari perhatian dan kehilangan rasa hormat dari pasukannya.

Source link