Poltracking Indonesia baru-baru ini merilis hasil survei elektabilitas calon gubernur dan calon wakil gubernur Pilkada Jakarta 2024. Dari hasil survei tersebut, pasangan Ridwan Kamil-Suswono memimpin dengan elektabilitas sebesar 47,5%. Foto: Ilustrasi/Dok SINDOnews
Poltracking Indonesia telah merilis hasil survei elektabilitas Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Pilkada Jakarta 2024. Menurut survei ini, pasangan Ridwan Kamil-Suswono memimpin dengan elektabilitas sebesar 47,5%.
Di posisi kedua, terdapat pasangan Pramono Anung-Rano Karno dengan angka 31,5%. Disusul oleh Dharma Pongrekun-Kun Wardana dengan angka sebesar 5,1%. Sekitar 15,9% responden survei masih belum memutuskan pilihan mereka.
Survei dilakukan pada tanggal 9-15 September 2024, dengan sampel populasi berupa warga Jakarta sebanyak 1.200 responden. Metode survei yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Proses pengambilan survei dilakukan melalui wawancara tatap muka.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR, mengungkapkan bahwa elektabilitas cagub Ridwan Kamil masih berada di atas dengan angka 48,9%, sedangkan Pramono Anung sebesar 22,1% dan Dharma Pongrekun 4,1%. Sebanyak 24,9% responden tidak mengetahui pilihan mereka.
Hanta Yuda juga mencatat hasil survei elektabilitas cawagub Jakarta, yang menunjukkan bahwa Rano Karno unggul. Dia menyoroti fakta bahwa elektabilitas cawagub Rano Karno lebih tinggi daripada Suswono, yang merupakan pasangan dari Ridwan Kamil, dengan selisih 10%.
Menurut survei ini, pasangan Ridwan Kamil-Suswono masih mendominasi dengan elektabilitas sebesar 47,5%, disusul oleh Pramono-Rano Karno dengan 31,5%, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardhana dengan 5,1%. Sebanyak 15,9% responden menyatakan belum memutuskan pilihan mereka.
Selisih elektabilitas antara pasangan Ridwan Kamil-Suswono dengan Pramono-Rano Karno masih bersaing, hanya selisih 16%. Belum ada pasangan yang mencapai syarat 50 persen plus satu.
Hanta Yuda menilai bahwa kemungkinan Pilkada Jakarta akan dilakukan dalam 2 putaran jika elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono-Rano Karno mengalami penurunan. Jika calon independen mendapatkan dukungan yang signifikan, maka kemungkinan terjadinya 2 putaran menjadi lebih besar.
Namun, Hanta Yuda juga menekankan bahwa situasi ini masih dinamis dan dapat berubah mengingat Pilkada masih beberapa bulan lagi. Independen tidak dianggap sebagai ancaman serius bagi kedua kandidat utama saat ini.