Online24jam, Makassar, – Sulawesi Selatan (Sulsel) bergerak cepat untuk memposisikan diri sebagai pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Dalam acara Opening Ceremony Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah yang berlangsung di Hotel Claro Makassar, Pemprov Sulsel, Bank Indonesia, serta berbagai pihak terkait menyatakan komitmennya untuk mendorong pengembangan sektor ekonomi syariah di wilayah ini.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, yang hadir mewakili Penjabat Gubernur Sulsel Prof. Zudan Arif Fakrulloh, mengungkapkan bahwa ekonomi syariah bisa menjadi solusi untuk berbagai tantangan ekonomi saat ini. “Ekonomi syariah menawarkan prinsip-prinsip keadilan, transparansi, dan kemaslahatan yang sangat relevan untuk menjawab permasalahan ekonomi yang kita hadapi. Pemprov Sulsel siap mendukung pengembangan sektor ini,” ujarnya.
Potensi Besar di Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan memiliki modal yang kuat untuk menjadi pusat ekonomi syariah, didukung oleh mayoritas penduduknya yang beragama Islam. Data terbaru menunjukkan 90,2 persen dari 9,4 juta penduduk Sulsel adalah muslim. Hal ini menjadi peluang besar bagi pengembangan industri halal dan jasa keuangan syariah di wilayah ini.
Pemprov Sulsel berencana untuk meningkatkan literasi dan infrastruktur pendukung ekonomi syariah di seluruh kabupaten dan kota. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah membangun Rumah Potong Hewan (RPH) yang bersertifikasi halal. Jufri Rahman menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk mewujudkan visi ini. “Kami berharap dengan sinergi yang baik, Sulsel bisa menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah terkemuka di Indonesia,” jelasnya.
Peran Bank Indonesia dalam Penguatan Ekonomi Syariah
Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan juga aktif mendorong pengembangan sektor ekonomi syariah. Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wirnanda, menegaskan bahwa BI memiliki tiga pilar strategi penguatan ekonomi syariah. Strategi pertama adalah penguatan ekosistem produk halal. Dengan sumber daya alam yang melimpah di Sulsel, BI berupaya mendorong industri lokal untuk memproduksi lebih banyak produk halal dan memasarkan ke pasar internasional.
Kedua, BI berfokus pada penguatan keuangan syariah. Meningkatkan akses masyarakat terhadap produk keuangan syariah seperti perbankan dan asuransi syariah dapat memperluas basis ekonomi syariah. “Masyarakat yang lebih inklusif dalam sistem keuangan syariah akan membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan,” ungkap Rizki.
Strategi ketiga adalah meningkatkan literasi syariah. BI terus menggalakkan edukasi kepada masyarakat tentang konsep ekonomi syariah, baik melalui kampanye literasi maupun sosialisasi langsung. “Pemahaman yang lebih baik akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan syariah, yang pada gilirannya mempercepat pertumbuhan sektor ini,” tambahnya.
Sulsel Menuju Masa Depan Ekonomi Syariah
Dengan dukungan penuh dari Pemprov Sulsel dan BI, Sulawesi Selatan berada di jalur yang tepat untuk menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah yang berpengaruh di Indonesia. Dukungan dari berbagai stakeholder serta mayoritas penduduk muslim di wilayah ini diharapkan akan menjadi faktor pendorong utama dalam pertumbuhan ekonomi syariah yang berkelanjutan.
Kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, pelaku industri, dan masyarakat di Sulawesi Selatan juga diharapkan dapat memperkuat posisi ekonomi syariah sebagai pilar penting dalam perekonomian nasional. Dengan komitmen dan langkah-langkah konkret yang telah disiapkan, Sulsel siap menyambut masa depan yang lebih sejahtera melalui pengembangan ekonomi syariah.