Kabupaten Maros saat ini sedang menghadapi tantangan besar dalam proses pemulihan pasca banjir besar yang melanda daerah tersebut selama lima hari. Meskipun air telah surut, namun kerusakan yang ditinggalkan cukup parah, terutama pada jalan penghubung, perkantoran, dan rumah warga. Pemerintah Kabupaten Maros telah mulai melakukan pendataan terhadap infrastruktur yang terdampak, dengan fokus utama pada fasilitas umum seperti jalan dan pemukiman warga.
Bupati Maros, Chaidir Syam, mengungkapkan bahwa pihaknya masih terus melakukan asesmen terhadap kerusakan yang tersebar di 14 kecamatan terdampak. Upaya saat ini difokuskan untuk memastikan akses jalan kembali normal dan membantu warga membersihkan rumah mereka dari lumpur dan sampah yang terseret banjir. Banjir tersebut sendiri disebabkan oleh meluapnya Sungai Maros akibat intensitas hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Proses pembersihan sedang dilakukan di berbagai titik terdampak, dengan Dinas Pemadam Kebakaran Maros turut serta membersihkan lingkungan dari lumpur dan sampah. Warga sendiri masih berharap adanya bantuan lebih lanjut baik dari pemerintah maupun pihak lainnya guna mempercepat proses pemulihan. Meskipun air telah surut, banyak titik masih dipenuhi lumpur dan puing-puing, dan warga harus berjuang untuk bangkit kembali dari dampak bencana ini.
Ini merupakan banjir terparah yang melanda Maros dalam beberapa tahun terakhir, dan pihak berwenang terus berupaya keras untuk menjalankan proses pemulihan dengan lancar. Tetap optimis dan saling bahu-membahu diharapkan dapat membantu masyarakat Maros pulih dari bencana yang menimpa mereka.