Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah menyuarakan kekhawatirannya terkait meluapnya Sungai Jayanti di Kabupaten Bogor yang mengakibatkan banjir dan merendam pemukiman warga di kawasan Puncak. Meskipun belum ada informasi pasti mengenai penyebab banjir tersebut, Dedi mengungkapkan bahwa alih fungsi lahan di kawasan Puncak Bogor perlu segera dihentikan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah bencana lebih lanjut.
Menurut data yang dimilikinya, lebih dari seribu hektare lahan perkebunan teh di Puncak telah beralih fungsi, hal ini menjadi perhatian serius karena dapat memperburuk kondisi lingkungan. Dedi berencana untuk berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti PTPN dan Perhutani Jabar, guna mengembalikan fungsi konservasi lahan yang telah berubah.
Selain itu, Dedi juga menyoroti bencana pergeseran tanah yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, dimana 92 kepala keluarga terdampak oleh bencana tersebut. Untuk memastikan kebutuhan warga terdampak terpenuhi, terutama selama bulan Ramadan, Dedi menjamin penyediaan kebutuhan pokok seperti sahur dan buka puasa.
Dedi berharap warga yang terdampak bencana bersedia direlokasi ke lahan yang telah disiapkan oleh pemerintah desa, demi keselamatan dan kelangsungan hidup mereka. Hal ini sebagai upaya untuk menjaga keberlangsungan hidup warga yang terdampak.