Pengusaha di Surabaya, Jan Hwa Diana, mengakui bahwa ia sempat merasa terkejut ketika menerima telepon dari Wakil Wali Kota Armuji, sehingga menuduhnya sebagai penipu dan melaporkannya ke kepolisian. Insiden tersebut terjadi saat Armuji melakukan sidak ke gudang perusahaan milik Diana, di mana ia menemui pintu gudang tertutup dan harus menelepon Diana.
Diana, yang sedang dalam perjalanan dari Jakarta ke Surabaya saat itu, merasa kaget dan curiga terhadap panggilan telepon tersebut, karena takut menjadi korban penipuan. Ketika anaknya menunjukkan video yang diunggah oleh Armuji di media sosial, Diana baru menyadari bahwa yang meneleponnya adalah Wakil Wali Kota Surabaya.
Meskipun Armuji berencana melaporkan kembali Diana ke polisi, Diana menyatakan bahwa ia siap menyelesaikan masalah ini secara hukum. Dia telah melaporkan Armuji atas dugaan pencemaran nama baik, karena merasa tidak terima dengan tuduhan yang dialamatkan padanya.
Dalam konteks hukumnya, Armuji mengklaim bahwa aturan perusahaan tak boleh menahan ijazah karyawan yang sudah mengundurkan diri. Namun, Armuji juga mengancam akan melaporkan balik Diana atas tuduhan penipuan yang disampaikan kepadanya. Meskipun demikian, Diana mengklaim bahwa tujuannya bukan menghina Armuji, tetapi menjaga dirinya terhadap panggilan telepon penipuan yang kerap diterimanya.
