Memilih oli mesin yang sesuai antara mesin diesel dan mesin bensin sebenarnya cukup penting. Banyak yang berpikir bahwa asalkan viskositasnya sama, maka oli diesel bisa digunakan pada mobil yang berbahan bakar bensin tanpa masalah. Namun, menurut pakar oli Lake Speed Jr., hal ini sebenarnya bisa menyebabkan keausan yang lebih parah pada mesin. Perbedaan oli tidak hanya terletak pada kekentalannya, tetapi juga pada campuran aditif anti aus dan deterjen yang digunakan oleh produsen untuk membedakan oli tersebut.
Dalam video terbaru di YouTube, Lake Speed Jr. menjelaskan bahwa oli diesel memiliki dua kali lipat jumlah aditif deterjen daripada oli yang ditujukan untuk mesin bensin. Hal ini karena mesin diesel cenderung menghasilkan lebih banyak partikulat, seperti jelaga, yang masuk ke dalam oli saat operasi. Meski tampaknya lebih baik, aditif deterjen dalam oli diesel sebenarnya harus bersaing dengan aditif anti aus untuk efektifitasnya.
Mesin diesel dirancang untuk bekerja dengan campuran aditif ini, sedangkan mesin bensin tidak. Jadi, menggunakan oli diesel pada mesin bensin berarti memberikan kompromi pada perlindungan mesin. Studi yang dilakukan oleh Speed Jr. ketika bekerja untuk Driven Racing Oil menunjukkan bahwa penggunaan oli diesel pada mesin bensin dapat menyebabkan keausan lebih banyak pada komponen mesin. Sehingga, penting untuk selalu menggunakan oli yang sesuai dengan jenis mesinnya, agar dapat memastikan perlindungan optimal pada mesin.
