Putra dari Mantan Wakil Presiden RI ke-6, Try Sutrisno, yaitu Letnan Jenderal Kunto Arief Wibowo telah mengalami mutasi dari jabatan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I setelah hanya menjabat selama 4 bulan. Kunto adalah perwira tinggi Angkatan Darat pertama yang menduduki posisi Pangkogabwilhan I, sebuah jabatan yang sebelumnya selalu diisi oleh perwira tinggi TNI Angkatan Laut. Posisi Kunto sekarang diambil alih oleh Laksamana Muda Hersan, mantan ajudan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Hersan, sebelumnya menjabat sebagai Pangkoarmada III, akan naik pangkat menjadi Laksamana Madya ketika menempati posisi baru di Pangkogabwilhan I. Sementara itu, Putra Try Sutrisno ditempatkan sebagai Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat. Mutasi ini dilakukan berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 tanggal 29 April 2025 yang melibatkan total 237 perwira tinggi.
Kunto memiliki karier yang mengesankan di TNI AD, mengisi sejumlah posisi strategis mulai dari Pangdam Siliwangi hingga Panglima Divisi Infanteri 3/Kostrad. Hersan, di sisi lain, adalah lulusan Akademi TNI Angkatan Laut Angkatan ke-40. Ia memiliki pengalaman dari kapal perang hingga posisi penting di pemerintahan. Mutasi ini menarik perhatian publik karena keterlibatan Try Sutrisno dalam suatu petisi yang meminta penggantian Wakil Presiden.
Menanggapi mutasi tersebut, Kapuspen TNI Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi menyatakan bahwa rotasi jabatan di lingkungan TNI merupakan hal rutin yang dilakukan berdasarkan kebutuhan organisasi. Mutasi tersebut dipastikan tidak berkaitan dengan faktor eksternal, termasuk sikap Try Sutrisno. Mutasi ini menjadi sorotan karena melibatkan tokoh yang memiliki sejarah penting di politik Indonesia. Selain itu, merupakan bagian dari strategi rotasi jabatan yang dilakukan dalam TNI untuk memenuhi kebutuhan organisasi.
