Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa partainya mengusulkan pembentukan koalisi permanen untuk mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Usulan ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk menjaga stabilitas negara di tengah dinamika geopolitik yang tidak pasti. Menurut Bahlil, pembangunan yang baik tidak akan tercapai tanpa stabilitas yang kuat, mengingat konflik yang terus terjadi di beberapa negara.
Dalam pidatonya di Musda XI Golkar Jatim, Bahlil menegaskan komitmen Golkar untuk terus mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran dan memastikan program-program mereka berhasil terlaksana. Selain mendukung koalisi permanen, Golkar juga tengah mempertimbangkan perubahan konsep politik Indonesia terutama terkait Pilkada dan Pilpres. Hal ini telah dibicarakan dengan partai lain seperti Gerindra.
Bahlil menyatakan bahwa sistem politik di Indonesia perlu diubah agar tidak menimbulkan perpecahan di antara kandidat maupun pemilih. Konsep sistem politik yang adil diperlukan untuk menciptakan stabilitas dan menjaga persatuan di tengah perbedaan. Meskipun belum menjelaskan secara rinci perubahan apa yang diusulkan, Bahlil menekankan perlunya transformasi dalam sistem politik yang berlaku saat ini.
Menurut Bahlil, hasil dari pilkada dan pilpres seringkali menimbulkan perpecahan di antara masyarakat, bahkan di tingkat pribadi seperti keluarga. Oleh karena itu, perubahan dalam sistem politik diperlukan untuk menghindari ketegangan dan memastikan kelangsungan stabilitas di Indonesia. Dengan demikian, Golkar sebagai partai politik memiliki peran penting dalam menciptakan sistem politik yang lebih adil dan inklusif untuk masyarakat Indonesia.
