Ujung landasan pacu bandara perintis di Binuang, Kecamatan Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengalami amblas yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan dan warga sekitar. Kepala Desa Binuang, Kalvin Daud Ipid, menyampaikan kekhawatirannya terkait kondisi runway tersebut dan telah mengusulkan perawatan dan penanganan kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan. Meskipun sudah ada dana dari pihak terkait, namun pengelolaan dana tersebut menjadi masalah, mengingat Bandara Binuang berada di bawah Kementerian Perhubungan RI.
Selain itu, Bandara Binuang juga menjadi satu-satunya jalur masuk untuk suplai sembako dan kebutuhan masyarakat di daerah tersebut. Kondisi jalan yang terputus akibat longsor semakin memperparah situasi dan memengaruhi perekonomian serta kegiatan masyarakat sehari-hari.
Yayasan Mission Aviation Fellowship (MAF) Indonesia juga mendesak perbaikan atas kondisi bandara yang mengancam keselamatan penerbangan dan warga sekitar. Director of Operations MAF Indonesia, Lance Kanagy, menyebutkan bahwa masa depan penerbangan di Bandara Binuang terancam jika situasi ini tidak segera ditangani. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Dishub Nunukan terkait rencana perbaikan ujung landasan pacu bandara perintis tersebut.
