Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, telah mengimplementasikan kebijakan penghapusan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa melalui program Sekolah Arek Suroboyo (SAS) sejak tahun 2022. Program SAS ini dimaksudkan untuk membentuk karakter dan mengembangkan bakat serta minat anak. Tujuan dari program ini juga untuk mengatasi kenakalan remaja di Surabaya.
Dalam upaya menjalankan program SAS, Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) juga menghapus kebijakan pemberian PR bagi siswa. Hal ini dilakukan agar siswa tidak merasa terbebani dengan tugas sekolah di rumah. Eri ingin memberikan lebih banyak waktu bagi siswa untuk berinteraksi dengan keluarga di rumah, sehingga pendidikan karakter tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi juga di lingkungan rumah.
Seiring dengan penerapan program SAS, ada perubahan jam masuk sekolah yaitu dari pukul 07.00 WIB menjadi pukul 06.30 WIB. Hal ini dilakukan untuk memberikan waktu yang cukup bagi kegiatan pembelajaran hingga menjelang salat zuhur. Eri berharap dengan program ini, siswa SD-SMP di Surabaya akan menjadi lebih disiplin dan terhindar dari kegiatan negatif, serta karakter anak dapat terbentuk dengan baik baik di sekolah maupun di lingkungan rumah.
Eri menegaskan bahwa pembentukan karakter anak tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, namun juga melibatkan peran orang tua. Dengan demikian, program ini telah berjalan dan memberikan dampak positif bagi pendidikan di Surabaya. Semua upaya ini diharapkan dapat menciptakan generasi penerus yang baik dan berkarakter di kota Surabaya.
![](https://portalberita.org/wp-content/uploads/2025/07/petugas-kkp-pasang-plang-penghentian-aktivitas-tambang-di-pulau-citlim-kab-karimun-kepri-17529527742.jpeg; charset="utf-8"-148x111.jpeg; charset="utf-8" "petugas-kkp-pasang-plang-penghentian-aktivitas-tambang-di-pulau-citlim-kab-karimun-kepri-17529527742.jpeg-charsetutf-8")
