Yayasan Paseban Tumbuhkan Harapan Lewat 17.000 Pohon Baru

by -30 Views

Pada sore yang penuh makna di lantai 2 Blok 4 Gedung Manggala Wanabakti, semangat pelestarian alam terasa kental dalam perayaan ulang tahun pertama Yayasan Paseban. Organisasi yang fokus pada konservasi ini sekaligus memperkenalkan kantor barunya kepada publik dan para pendukungnya.

Beragam tokoh hadir, termasuk Staf Khusus Menteri Kehutanan, Andi Saiful Haqdan, serta Kepala BP2SDM, Indra Exploitasia. Keterlibatan mereka menggarisbawahi sinergi erat antara pemerintah dan lembaga swadaya, yang sama-sama berkomitmen menjaga kelestarian hutan dan keanekaragaman hayati Indonesia.

Andy Utama, pendiri dan ketua pembina Yayasan Paseban, menyampaikan refleksi perjalanan selama setahun. Ia menjelaskan bahwa upaya kolektif yayasan dan ranger telah membuahkan hasil positif: 17.000 pohon asli Jawa Barat telah berhasil ditanam pada berbagai lokasi, sebuah pencapaian yang melampaui ekspektasi awal.

Teknologi sebagai Pilar Konservasi

Yayasan Paseban memanfaatkan teknologi mutakhir dalam pelaksanaan konservasi. Setiap pohon yang ditanam tidak hanya sekadar diletakkan begitu saja, melainkan diberikan tanda pengenal digital dan dipetakan secara akurat melalui Google Earth. Cara ini memudahkan pemantauan sekaligus memastikan pertumbuhan pohon dapat dievaluasi secara berkelanjutan. Andy mengungkapkan bahwa keberhasilan pelestarian tumbuh dari kepedulian dan kedekatan emosional, sehingga setiap pohon dirawat seperti keluarga sendiri.

Melalui program lain, yayasan juga mengembangkan penangkaran burung lokal tanpa komersialisasi. Fokus program ini adalah pelepasliaran kembali ke habitat asal di kawasan Megamendung, membantu mempertahankan kelestarian ekosistem dan meningkatkan jumlah populasi burung endemik. Pentingnya legalitas ditekankan melalui perizinan resmi dari Balai Besar KSDA Jawa Barat, memperlihatkan dedikasi profesional dalam setiap langkahnya.

Peran Pemerintah dan Pakar dalam Penguatan Gerakan Konservasi

Andi Saiful Haq menyampaikan pesan kuat dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia mengenai pentingnya tindakan nyata dalam menghadapi kerusakan lingkungan. Ia mengutip pemikiran Pramoedya Ananta Toer, menyadarkan bahwa kerusakan alam akibat manusia pasti bisa diatasi oleh manusia itu sendiri.

Wiratno, mantan Dirjen KSDAE, menyoroti posisi vital Yayasan Paseban dalam memelihara kawasan Megamendung, sebagai wilayah penyangga utama bagi Cagar Biosfer Cibodas. Pencapaian penanaman pohon yang melebihi target awal, yakni 17.000 pohon, serta kolaborasi dengan Perum Perhutani di lahan seluas 276 hektar, memperkuat nilai ekologis dan budaya untuk masa depan anak bangsa.

Ulang tahun pertama ini membuktikan bahwa inisiatif konservasi adalah perpaduan dedikasi, terobosan, dan kasih sayang terhadap lingkungan hidup. Yayasan Paseban menegaskan, menjaga alam adalah tugas lintas generasi yang harus digalakkan dari sekarang.

Sumber: Surga Konservasi Di Megamendung: Hutan Dan Burung Endemik Terjaga
Sumber: Megamendung Jadi Surga Konservasi: Pohon Dan Burung Endemik Dirawat Dengan Hati