Pernahkah Anda mendengar istilah “kendaraan yang ditentukan oleh perangkat lunak” (SDV) dan bertanya-tanya apa sebenarnya artinya? Sebenarnya, mobil telah memiliki perangkat lunak selama beberapa waktu, mulai dari injeksi bahan bakar elektronik dari Bendix pada tahun 1956 hingga sistem kontrol elektronik yang ada saat ini. Namun, apa yang membedakan konsep SDV adalah integrasi perangkat lunak secara menyeluruh dalam sebuah kendaraan.
Penggagas Rivian, RJ Scaringe, menjelaskan perbedaannya dengan sistem konvensional dalam wawancara bersama InsideEVs. Konsep “berbasis domain” yang digunakan dalam industri otomotif saat ini melibatkan berbagai komputer kecil yang mengontrol fungsi-fungsi tertentu secara terpisah. Hal ini cenderung tidak terkoordinasi dan cenderung kurang efisien.
Di sisi lain, konsep SDV seperti yang diusung Rivian, Tesla, dan produsen mobil lainnya, mengusung pendekatan yang lebih terpusat dan efisien dalam integrasi perangkat lunak. Dengan arsitektur zonal, kendaraan dilengkapi dengan beberapa komputer utama yang berkomunikasi satu sama lain, memungkinkan pembaruan perangkat lunak yang lebih mudah dan penambahan fitur yang canggih.
Inovasi dalam arsitektur perangkat lunak ini telah menjadi fokus bagi banyak produsen mobil, termasuk Ford, Volkswagen, Honda, dan Acura, yang menyadari manfaat dari pendekatan ini. Dengan harapan meningkatkan kualitas dan keandalan kendaraan serta membuka peluang untuk mendapatkan pendapatan berulang melalui langganan dan unduhan fitur-fitur tambahan.
Dengan semakin banyak produsen mobil yang beralih ke konsep SDV, dapat diprediksi bahwa masa depan industri otomotif akan semakin dipengaruhi oleh inovasi perangkat lunak dalam menciptakan kendaraan yang lebih canggih dan efisien. Saat kita menyaksikan evolusi arsitektur perangkat lunak dalam mobil, tidak ada keraguan bahwa teknologi ini akan menjadi penentu utama dalam pengalaman berkendara di masa mendatang.
