Volkswagen Group telah berhasil menghasilkan sel baterai standar untuk digunakan di seluruh portofolio mobil listrik mereka setelah upaya bertahun-tahun. Di pameran otomotif terbesar di Eropa, IAA Munich, VW mengumumkan pengembangan sel terpadu dan rencana untuk teknologi baterai di masa depan. Sel standar ini dirancang untuk memungkinkan skala ekonomi besar pada komponen mobil listrik yang penting. Produsen mobil Eropa kini harus memenuhi regulasi emisi yang ketat dan bersaing dengan mobil impor dari Cina.
Dengan peluncuran “sel terpadu” baru dan sistem baterai cell-to-pack, VW menegaskan kembali posisinya sebagai pemimpin teknologi industri. Produksi seri sel prismatik akan dimulai dalam beberapa minggu di pabrik Salzgitter, Jerman, dengan rencana untuk memperluas ke Spanyol dan Kanada pada tahun-tahun mendatang. Volkswagen berencana untuk menggunakan sel ini pada 80% model EV mereka mulai 2030, diusung ke berbagai merek dan pasar global.
Sel terpadu tersebut dapat ditemukan dalam model EV baru VW Group dengan harga mulai dari 25.000 euro. Volkswagen berusaha untuk memberikan jarak tempuh hingga 450 kilometer dengan kepadatan energi volumetrik yang ditingkatkan. Sel ini dapat diadaptasi untuk kendaraan besar dan kecil dengan arsitektur 400 volt dan 800 volt. Bahan kimia baterai yang digunakan, seperti nikel mangan kobalt dan lithium iron phosphate, dirancang untuk memenuhi kebutuhan kendaraan elektrik masa depan.
Di tengah pengembangan teknologi baterai yang terus berjalan, VW juga menggandeng pemasok eksternal dalam produksi sel baterai. Sel-sel baru ini tidak hanya akan digunakan untuk mobil, tetapi juga untuk bank baterai stasioner yang dibangun oleh perusahaan penyimpanan energi VW, Elli. Dengan komitmen VW untuk mengurangi biaya baterai sambil meningkatkan jangkauan dan performa kendaraan listrik, langkah-langkah ini menandai evolusi signifikan dalam industri mobil listrik.
