Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo melakukan peninjauan langsung di waduk muara Nusa Dua untuk mengevaluasi kondisi yang menjadi salah satu penyebab banjir di Pulau Bali. Dody menyoroti masalah tumpukan sampah di waduk tersebut yang berkontribusi pada terjadinya banjir. Tinggi air di waduk ini menunjukkan tingginya sedimentasi yang perlu segera diatasi melalui proses pengerukan. Pengerukan waduk terakhir kali dilakukan pada tahun 2019 dan saat ini perlu dilakukan lagi untuk mencegah banjir akibat hujan. Meskipun kondisi waduk tidak rusak setelah banjir, namun masalah sampah menjadi prioritas utama.
Menyadari pentingnya penanganan sampah, Balai Wilayah Sungai (BWS) dilaporkan telah menyaring dan membuang sekitar 60 ton sampah per hari. Sampah-sampah ini mengalir ke waduk sebagai pembatas antara sungai dan laut. Tindakan ini dilakukan guna memaksimalkan upaya pencegahan banjir di masa mendatang. Dody juga mengungkapkan rencana diskusi dengan gubernur Bali untuk menentukan pembuangan hasil pengerukan yang dibutuhkan agar proses pengerukan dapat berjalan lancar tanpa gangguan. Dengan peran serta semua pihak, diharapkan kejadian banjir serupa dapat dicegah untuk menjaga keselamatan warga dan lingkungan di sekitarnya.
Pemulihan pasca bencana banjir di Pulau Bali menjadi fokus utama dalam menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat setempat. Dengan koordinasi dan diskusi yang terus dilakukan antara instansi terkait, diharapkan langkah-langkah preventif dapat diterapkan secara efektif. Melalui upaya bersama dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, kondisi waduk yang aman dan bersih dapat terwujud, mengurangi risiko banjir dan menjaga kelestarian alam Pulau Bali.
